Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Ribuan pelajar di Kota Mojokerto terlihat antusias saat menikmati hidangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai dilaksanakan pada Senin (24/2/2025). Program ini merupakan inisiatif pemerintah yang dijalankan secara bertahap untuk meningkatkan asupan gizi peserta didik.
Pada tahap awal, program ini menyasar sembilan sekolah dengan total penerima manfaat sebanyak 3.247 siswa. Beberapa sekolah yang mendapatkan program ini di antaranya adalah SMA Negeri 2 dengan 1.291 siswa, SMP Negeri 9 sebanyak 570 siswa, serta sejumlah SD dan TK, termasuk SD Negeri Wates 6, SD Negeri Wates 1, dan SD Negeri Wates 3.
Wakil Wali Kota Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi, yang akrab disapa Cak Sandi, turun langsung meninjau pelaksanaan program ini di SMPN 9, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari. Ia memastikan distribusi makanan berjalan lancar dan sesuai target.
“Kami ingin program ini berjalan efektif, memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan mereka,” ujar Cak Sandi.
Pemerintah Kota Mojokerto terus mengevaluasi jalannya program agar dapat berjalan optimal tanpa hambatan. “Jika ada kekurangan dalam implementasi, kami siap melakukan perbaikan agar semakin baik ke depannya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, mengungkapkan bahwa tahap pertama program ini berlangsung selama tiga bulan, mulai Januari hingga Maret. Kemudian, pada April 2025, cakupan penerima akan diperluas hingga akhirnya seluruh peserta didik di Kota Mojokerto mendapatkan manfaat dari program ini pada September mendatang.
“Mulai April nanti jumlah penerima bertambah, dan di bulan September program ini akan diterapkan secara menyeluruh,” jelas Ruby.
Selain menyasar peserta didik, program MBG juga akan diperluas ke ibu hamil dan menyusui. “Kami sudah mengumpulkan data ibu hamil dan menyusui, minggu depan program ini akan mulai diterapkan bagi mereka,” tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, dapur umum menjadi pusat produksi makanan bagi para penerima manfaat. Saat ini, satu dapur umum telah melayani sekitar 3.200 siswa. “Ini bukan sistem catering, tetapi dapur umum yang menyajikan menu bergizi dan variatif,” tutur Ruby.
Untuk melayani seluruh siswa di Kota Mojokerto, dibutuhkan sekitar 15 dapur umum yang mampu menyediakan makanan bergizi bagi 30.000 siswa. “Kami masih terus mempersiapkan fasilitas ini agar seluruh peserta didik dapat terlayani dengan baik,” pungkasnya. (roe/adv)