LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di kembali menggelar operasi pasar murah di Pasar Tanjung Anyar. Sejumlah warga yang ingin mendapat beras dengan harga murah menyerbu kegiatan ini, tak terkecuali masyarakat luar Kota.
Seperti yang dilakukan Srining (62) warga Desa Curahmalang, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang. Dirinya rela antri untuk membeli beras di operasi pasar murah Kota Mojokerto karena harganya jauh lebih murah.
“Disini perkilo dijual 9.450, kalau di Jombang harganya bisa Rp 11 ribu atau bahkan Rp 12 ribu per kilogramnya,” ujarnya, Jumat (10/2/2023).
Selain beras, ibu 4 anak ini juga bisa membeli minyak goreng dan gula pasir juga dengan harga murah. Gula pasir dibandrol hanya Rp. 13 ribu per kilo dan minyak goreng merek Sovia di bandrol dengan harga Rp 17 ribu per liternya.
“Untuk pembelian gula pasir tadi tidak dibatasi jumlahnya, hanya yang beras dibatasi 10 kilogram dan minyak goreng dibatasi 1 liter saja,” ungkapnya.
Senada dikatakan Dian (36), warga Desa Banjaranyar, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dirinya bahkan sudah beberapa kali belanja di operasi pasar murah Kota Mojokerto ini.
“Sudah 5 kali ini, hari ini mborong beras, gula dan minyak goreng. Kalau sebelum-sebelumnya beli telur, bawang merah, bawang putih dan ayam potong,” ungkapnya.
Menurutnya keberadaan operasi pasar murah ini sangat membantu masyarakat kecil seperti dirinya. Karena otomatis bisa menghemat uang belanja, apalagi pasar murah ini digelar saat harga kebutuhan melambung tinggi.
“Bisa ngirit sedikit, karena diluar memang harga kebutuhan pokok sedang mahal. Kalau disini harganya lebih murah dan pelayanannya juga bagus,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Mojokerto mengaku tak mengapa jika operasi pasar murah yang digelarnya diserbu oleh pembeli dari luar Kota Mojokerto.
“Gak papa, stok kita aman. Di dalam pasar tradisional dan koperasi di 18 kelurahan ada distributor dengan harga yang sama. Karena kita sudah mendorong pedagang dan koperasi untuk menjadi Rumah Pangan Kita (RPK) Bulog,” terangnya.
Semakin masifnya gerakan RPK ini otomatis membuat harga sembako stabil dan ketersediaannya juga aman bagi warga kota. karena RPK ini tidak hanya mendistribusikan beras tapi juga gula dan minyak goreng.
“OP di pasar tanjung ini hanya etalase saja, tapi OP sebenarnya langsung ke pedagang dan Koperasi Serba Usaha,” pungkasnya. (Roe/adv)