lenterainspiratif.com | Pasuruan – Sistim Imun Sejumlah warga yang mengambil jenazah probable COVID-19 berinisial MA (44), warga Desa Kedawang, Kecamatan, Nguling, Kabupaten Pasuruan, akan diperkuat guna mengantisipasi warga lain yang positif COVID-19.
KH. Mujib Imron Wakil Bupati Pasuruan menjelaskan, bahwa pihaknya akan memperkuat sistem imun tubuh warga yang mengambil paksa jenazah beberapa waktu lalu.
“Kejadian pengambilan paksa jenazah inisial MA itu adalah warga Kedawang Nguling. Cuman kejadiannya ada RSUD di Kota Pasuruan. Sehingga kami tidak banyak tahu terkait apa yang dilakukan di RSUD (soal penanganan medis),” kata Gus Mujib, sapaan Wabup Pasuruan, Minggu (26/7/2020).
Gus Mujib menuturkan ketika dibawa ke rumah sakit MA mengeluh sesak nafas, dan meninggal dunia sebelum di swab test.
“Informasi antar dokter, antar rumah sakit itu ada sesak dan cepat perkembangan semakin berat. Kemudian meninggal belum sempat mengambil swab,” terangnya.
Jenazah MA memang masih berstatus probable COVID-19, namun pemerintah akan memantau warga yang melakukan jemput paksa jenazah MA untuk meminimalisir adanya warga lain yang positif COVID-19.
“Langkah kami akan melakukan edukasi dan penguatan imunitas dengan probiotik dan vitamin C dalam rangka menjaga imunitas,” katanya.
“Kami sangat prihatin, sangat menyayangkan kepada warga kami dari Nguling. Mestinya harus komunikasi lebih dulu dengan petugas yang ada di rumah sakit. Ini jangan sampai terulang kembali. Karena aturan masa pandemi seperti ini sangat riskan. Dan ini takut dijadikan alasan-alasan. Kami sangat berharap kepada masyarakat Pasuruan utamanya Kabupaten Pasuruan, ada apapun mari kita komunikasi,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan ratusan warga Kedawang, Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan mengambil paksa jenazah probable COVID-19 dari RSUD dr R Soedarsono Kota Pasuruan. Jenazah warga berinisial MA (44) ini lalu dibawa pulang dengan mobil pikap. Hasil rapid test pasien reaktif. Pasien meninggal sebelum sempat diambil swab untuk diuji. (suf)