Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Para pedagang daging di Mojokerto terancam merugi karena adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sebanyak 320 ekor sapi di 14 kecamatan dan 33 desa setempat sudah terjangkit penyakit ini.
Drh. Agus Harjito, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto mengatakan jika wabah PMK ini bisa berimbas pada perekonomian. Pasalnya, pasar hewan di Mojokerto saat ini sudah dilockdown selama 1 bulan.
“Ada (dampak PMK terhadap perekonomian), salah satunya jagal sapi, pedagang daging dan lainnya bisa rugi. Soalnya pasar hewan kan ditutup,” ucapnya.
Menurut Agus, jika wabah ini tidak segera diatasi, besar kemungkinan ketersediaan daging di Mojokerto bisa menipis. “Kalo penyebarannya parah bisa stok daging menipis dan mengambil dari wilayah luar,” jelasnya.
Masih kata Agus, Kementrian Pertanian menyebut kerugian ekonomi akibat wabah ini bisa membuat kehilangan produksi daging hingga kehilangan hewan.
“Wabah ini bisa membuat kerugian perdagangan, ekspor daging dan kerugian industri yang berafiliasi,” paparnya.
Meski begitu, dampak tersebut masih belum dirasakan di Kabupaten Mojokerto. Hal ini karena penyebaran virus ini masih belum parah. “Dan juga pasar kan baru ditutup hari ini,” jelasnya.
Agus juga menegaskan jika ketersediaan daging sapi di Mojokerto masih mencukupi. Begitupun harga daging sapi saat ini masih normal. “Karena aktifitas pemotongan sapi di RPH masih normal,” bebernya.
Kabid Keswan ini juga menghimbau agar masyarakat tidak panik, karena virus PMK ini tidak menular kepada manusia. Selain itu daging sapi yang terjangkit PMK ini juga masih bisa dikonsumsi manusia.
“Daging sapi yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi dengan dilayukan dahulu (daging sapi) selama 24 jam,”
“Selain itu bagian yang terinfeksi dihilangkan,” imbuhnya.
Adapun tanda-tanda ternak sapi yang tertular penyakit PMK yakni demam, keluar liur, moncong dan lidah seperti melepuh sehingga ternak tidak mau makan yang menyebabkan sakit.
“Namun jika dibiarkan dapat merembet ke bagian kaki bahkan bisa mengakibatkan kuku lepas,” pungkasnya. (Diy)