DaerahPendidikan

Tolak Intervensi Kampus, IMM Gelar Demonstrasi

foto : berlangsungnya demonstrasi.
foto : berlangsungnya demonstrasi.

TERNATE – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Maluku Utara menggelar aksi demonstrasi penolakan terhadap intervensi pihak kampus terhadap Kegiatan IMM, di depan Gedung Rektorat Kampus Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Kelurahan Sasa, Ternate selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (13/5/2019).

Dalam aksi tersebut, IMM meminta kepada Pihak Universitas agar secepatnya membijaki soal kebijakan yang telah di ambil alih oleh kepala LPK3M, agar membuat latihan struktut dasar.

Karna menurut IMM, latihan struktur dasar Itu kemudian sudah jelas yang tertulis dalam sistem pengkaderan ikatan bahwa kampus tidak punya wewenang sedikit pun, bagaimana bisa melaksanakan kegiaatan dari pada organisasi.

Diketahui, beberapa hari kemarin ada tembusan surat dari LPK3A kemudian pengetahui Warek 4 bahwasannya akan melaksanakan latihan instruktur dasar, yang terus kemudian diambil alih oleh lembaga kampus, maka IMM Kota Ternate atas nama Pimpinan Cabang, meminta kepada Rektor untuk bagaimana membatalkan latihan struktur dasar yang sementara ini diambil alih oleh lembaga kampus itu sendiri.

“Kami meminta kepada rektor universitas muhammadiya maluku utara, agar menyatakan sikap di hadapan pablik bahwa tidak akan lagi ada iterverensi soal kegiaatan IMM,” ungkap kordinator lapangan Rian Abd kadir.

Untuk itu, kata Rian, fasilitas adalah kewajiban dikarenakan sudah diatur oleh konstitusi kampus, jadi kampus punya kewajiban untuk memfasilitasi setiap Kegiatan IMM.

“Kami meminta kepada rektor agar, transparansi membuka anggaran IMM dalam pertahun, dan plot anggarannya berapa untuk agenda IMM,” pintanya.

Rian menambahkan, sampai sejau ini Kegiaatan Baitul Arkam dan Kegiaatan apa saja, serta Proposal-proposal yang pihaknya masukkan ke Kampus, yang dicairkan hanya 500 ribu dan 1 juta.

“Makanya perlu kami tanyakan dan pihak kampus harus terbuka mengenai hal ini,” ujarnya.

Pihaknya mendesak kepada Rektor agar secepatnya mencopot Kepala LPK3A, Junaidi Ishak, karena Ia telah melanggar aturan organisasi.

Dijelaskan, beberapa hari kemarin oknum yang sama coba mengintervensi soal kegiatan IMM, dibeberapa bulan kemarin ketika mahasiswa masuk dan membuat salah satu kegiaatan pengkaderan. Selain itu, ia juga melakukan kegiatan yang sama dan mengambil kebijakan yang sama untuk mempaket Darul Arkam Dasar dengan Baitul Arkam. Padahal, Darul Arkam dasar adalah tanggungjawab Pimpinan Komisariat. Namun, oknum tersebut mengambil kebijakan itu.

“Jadi dalam kesempatan ini kami meminta kepada Pimpinan Kampus agar segera mencopot jabatan dari kapala LPK3A,” tegas Rian Abd Kadir. (ridal)

Exit mobile version