LenteraInspiratif | Mojokerto – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto terus berupaya meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 dengan menggencarkan sosialisasi di berbagai sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pemilih pemula mengenai pentingnya berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Salah satu kegiatan ini dilaksanakan Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM yang melakukan sosialisasi kepada pelajar di SMAN 1 Kota Mojokerto, Senin(29/7/2024).
Seperti yang dilakukan Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM yang melakukan sosialisasi kepada pelajar di SMAN 1 Kota Mojokerto, Senin(29/7/2024). Ratusan pelajar yang hadir di aula nampak antusias mendengarkan penjelasan dari para narasumber. Mereka juga aktif mengajukan pertanyaan, mulai dari teknis pelaksanaan pemilu hingga pentingnya menjaga integritas suara.
Komisioner KPU Kota Mojokerto Divisi Sosdiklih, Parmas, dan SDM, Yahya Sachrul menyampaikan, nantinya KPU setiap minggu akan turun bekerjasama dengan sekolah setingkat SMA/SMK di Kota Mojokerto melaksanakan sosialisasi pemilu kepada pemilih pemula.
“Khusus untuk pemilih pemula di tingkat pelajar SMA/SMK sederajat, kita akan semakin masif. Tiap minggu akan turun ke sekolah sudah kita jadwalkan,” katanya.
Dengan kegiatan ini, Yahya berharap dapat menambah wawasan para pelajar akan pentingnya hak pilih. Serta Pemilih pemula mampu menjadi pendongkrak semangat mengajak masyarakat untuk tidak Golput.
“Harapannya pemilih pemula itu mengerti harus ada demokrasi lewat partisipasi itu,” imbuhnya.
Ia juga menekankan kepada pemilih pemula jika pesta demokrasi bukan milik golongan usia tertentu tapi milik semua rakyat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih termasuk pelajar yang masuk kategori pemilih pemula.
“Karna pemuda termasuk pemilih pemula ini generasi bangsa jadi harus tahu proses perpolitikikan yang terjadi diwilayahnya,” katanya.
Ia pun mengapresiasi respon siswa yang sangat bagus. Bahkan, saat dialog ada salah satu siswa yang pernah menjadi KPPS.
“Itu bisa menjadi contoh untuk meningkatkan partisipasi berkaitan dengan penyelengara bisa menaikan pemilih,” pungkasnya. (roe/adv)