Daerah

Tim Terpadu Monitoring Penyebab Ikan Mati Di Malut, Targetkan Lima Hari Dapatkan Hasil

Foto : Suasana Tim Terpadu Meneliti Berbagai Bahan Tes Peneliti
Foto : Suasana Tim Terpadu Meneliti Berbagai Bahan Tes Peneliti

Lenterainspiratif.com Ternate – Perubahan warna air laut dan kematian biota laut di sejumlah wilayah Provinsi Maluku Utara, khususnya berada di dua kabupaten/kota yakni Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dan Kota Ternate, kini masih terus di teliti. Utamanya salah satu Tim Terpadu terus melaksanakan Monitoring Kesegaran Ikan Residu Dan Bahan Berbahaya dengan Disentra penyedia Pangan di kota ternate tahun 2020. Rabu (04/03/2020).

Tim terpadu meliputi  Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu (BKIPM), Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Provinsi Maluku Utara, DKP Kota Ternate, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Ternate, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Kota Ternate, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan (BPMHT) Provinsi Malut, Satuan Kerja (Satker) Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kota Ternate.

Sementara monitoring di fokuskan di tiga tempat, Pelabuhan Perikanan Bastiong Kota Ternate, Pasar Higienis Kota Ternate, Hiper mart/Pasar Tradisional.

Sebagai Seksi Pengawasan Data dan Informasi BKIPM Kota Ternate, Basuki Wiariyanto, saat di konfirmasi awak media, mengatakan “sebelum kami turun kemarin itu ada rapat bersama dari teman-teman BKIPM Kota Ternate, DKP Provinsi Malut, DKP Kota Ternate, DKP Kota Ternate, Balai Kota Ternate, Disperindag Kota Ternate, BPMHT Provinsi Malut, Satker PSDKP Kota Ternate,”

Dikatakan, salah satu tujuan untuk memantau kesegaran ikan residu bahan berbahaya, dan memastikan produk dari yang ada beredar di kota, katanya, saat ini memang benar-benar aman untuk dikonsumsi.

Lanjutnya, beberapa parameter yang di uji seperti Ekolis, Almonella, Alt, Logam Berat, dan Histamin, sementara hasilnya sekitar empat atau lima hari nanti, para pimpinan yang merilisnya.

“Jadi sekarang tim teknis juga lagi menguji secara teskit dari positif negatifnya, tapi rilisnya juga menunggu empat hari pastinya, jadi tim semua datang dan turun ke lapangan untuk memantau kondisi yang ada di lapangan,” ucapnya.

Sementara ini diambil sample dan beberapa parameter pendukung yang nanti dituangkan dalam bentuk hasil laboratorium.

Selain itu Pihaknya menyampaikan, banyak produk perikanan yang hampir setiap hari dikirim ke keluar Maluku Utara dari hasil teman-teman, dan dari laboratorium pun laporannya aman untuk dikonsumsi.

“Himbauan untuk masyarakat kota ternate, saya kira sampai saat ini aman untuk dikonsumsi, selama itu dalam membeli ikan dari ciri-cirinya benar-benar segar, bukan ikan busuk, karena beberapa sample yang keluar masuk di maluku utara, untuk saat ini dari bakteri tubuh masih aman di konsumsi dan sampai detik ini pun belum ada wabah sampai ke manusia kan, keracunan wabah itupun belum,” tutupnya. (Toks).

Exit mobile version