Lenterainspiratif.id | Lumajang – Akibat erupsi Gunung Semeru rumah warga Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang rusak diterjang abu vulkanik. Setidaknya ada 1.000 yang harus mengungsi. Menurut warga tidak ada tanda-tanda peringatan dini sebelum Semeru erupsi.
“Tidak ada tanda-tanda Semeru akan erupsi, tidak ada peringatan apapun kalau Semeru akan meletus,” ujar Abdul Manaf (54), salah satu warga Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemui di posko pengungsian, Minggu (5/11/2021).
“Jika memang kami diberi tahu akan erupsi, tentunya masyarakat sudah siap. Karena saat erupsi tengah beraktivitas seperti biasa,” sambungnya.
Abdul Manaf mengatakan, saat itu ia sedang berada di halaman rumah, banjir lahar dingin dan awan panas turun ke pemukiman warga.
“Saat itu saya ada di dalam rumah. Istirahat setelah aktivitas di luar, dan kejadian ini luar biasa dari tahun lalu,” ujarnya.
Suasana sore di tengah turun hujan langsung berubah gelap gulita seperti malam hari. Dalam kondisi itu, Abdul Manaf bergegas menyelamatkan istri dan anaknya.
“Kemudian saya lari ke halaman rumah dan tiba-tiba cuaca seperti malam hari, sudah gelap gulita. Kemudian saya tarik anak saya masuk kedalam rumah lalu pintu saya tutup. Saya sudah pasrah dan khawatir saat itu dan merasa sudah tidak akan selamat,” kenang Abdul Manaf.
“Terus cuaca akhirnya kembali seperti semula dan saya lari menyelamatkan diri,” tutup Manaf.
Saat ini Abdul Manaf mengungsi di sebuah masjid yang belum selesai dibangun. ( suf)