Lenterainspiratif.id | Lumajang – Akibat erupsi Gunung Semeru sebanyak 1.000 warga Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, mengungsi ke 7 titik lokasi pengungsian.
Staf Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kecamatan Pronojiwo, Arto Widodo mengatakan, beberapa lokasi pengusian paling parah diantaranya adalah Dusun Curah Kobokan, Dusun Kamara, Dusun Sumbersari, kesemuanya berada di Desa Supiturang.
“Paling parah adalah Dusun Curah Kobokan, tidak bisa terakses karena Jembatan Gladak Perak terputus. Ini satu Desa Supiturang. Untuk jumlah pengungsi sebanyak 1.000 orang, yang disebar di tujuh titik pengungsian,” ujar Arto Widodo kepada wartawan di Kantor Kecamatan Pronojiwo, Minggu (5/12/2021), dini hari.
Menurut Arto, ada satu warga Dusun Curah Kobokan dilaporkan meninggal dunia, sementara dua orang lainnya luka-luka.
“Sedangkan dua warga Dusun Sumbersari mengalami luka-luka dibawa ke Puskesmas Pronojiwo. Untuk total jumlah warga luka-luka masih belum terhitung pasti, karena keberadaan berpencar,” tuturnya.
Putusnya jembatan Gladak Perak membuat akses terganggu sehingga belum ada suplai bantuan dari Lumajang.
“Bantuan dari Lumajang terputus total, karena jembatan Gladak Perak terputus. Jadinya untuk memenuhi kebutuhan dilakukan semampunya. Yang sangat dibutuhkan makanan,” tegasnya.
Sementara itu, aliran listrik di wilayah Pronojiwo padam. Kantor kecamatan terpaksa menggunakan genset untuk memasok listrik. Bantuan juga belum terlihat berdatangan, sehingga tidak ada yang dapat didistribusikan ke para pengungsi. ( suf)