Lenterainspiratif.id | Situbondo – Terungkap motif perebutan paksa dan penghancuran peti jenazah COVID-19 oleh puluhan warga di Situbondo ternyata ada isu jenazah belum dimandikan.
Setelah direbut paksa warga lantas membuka peti tersebut dan mengeluarkan jenazah. Selain itu warga juga memandikan ulang dan menyalatkan jenazah.
“Warga tidak yakin, apakah jenazah sudah ditangani secara syariah agama. Oleh karenanya, jenazah lalu dimandikan ulang, disalatkan, dan sebagainya,” kata salah seorang warga yang keberatan disebut namanya, Kamis (22/7/2021).
Ia juga menyebutkan, jika beredar isu jenazah COVID-19 tidak dimandikan. Mayat langsung dibungkus beserta pakaiannya dan dimasukkan peti mati.
Sementara pihak Satgas COVID-19 desa setempat mengaku tak bisa berbuat banyak. Karena jumlah warga yang terlibat dalam kejadian tersebut sangat banyak. Sehingga membiarkan kejadian itu, tapi tetap menyampaikan ke pihak terkait.
“Kami sebenarnya sudah menahan dan melarang agar tak membuka peti. Cuma karena massa sangat banyak, kejadian itu tak bisa dibendung,” ungkap Satgas COVID-19 Panji, Budiono.
Sebelumnya, Warga Situbondo merebut paksa dan menghancurkan peti jenazah pasien COVID-19. Peti tersebut dirusak dan dihancurkan setelah jenazahnya diamankan.
Kejadian tersebut viral dan beredar dalam video. Salah satu video berdurasi 29 detik tampak puluhan orang menghancurkan peti jenazah di sebuah halaman dengan menggunakan kayu.
Sementara itu, di video lainnya tampak keluarga almarhum menangis histeris. Bahkan ada yang pingsan dan kemudian ditolong oleh warga lainnya. ( suf )
