Daerah

Tekan Penderita HIV Dan AIDS, Ini Yang Dilakukan Dinkes Mojokerto

foto : ilustrasi
foto : ilustrasi

MOJOKERTO – Bahaya akan penyebaran penyakit HIV dan AIDS dikalangan masyarakat, membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, harus menangani persoalan itu secara serius. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Dinkes Mojokerto adalah menjemput bola bagi penderita HIV dan AIDS bernama mobil VCT. Langkah itu merupakan bagian dari untuk menanggulangi jumlah maupun penyebaran penyakit HIV dan AIDS

Menurut data dari Dinkes Kabupaten Mojokerto, dari bulan Januari sampai Juni 2018, ada 22 orang penderita AIDS dan 48 orang penderita HIV di Kabupaten Mojokerto. Namun dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah penderita sekarang mengalami penurunan.

“Kita punya program jemput bola bagi penderita HIV dan AIDS. Program itu bernama Mobile VCT, yang artinya pemeriksaan HIV pada populasi kunci, “beber Didik Chusnul Yakin, Kepala Dinkes Mojokerto, Selasa (18/09/2018).

Untuk program Mobile VCT, dilakukan satu bulan sekali bagi yang mengajukan permohonan Mobile VCT. Sedangkan untuk populasi kunci merupakan tempat dilakukannya hubungan seksual, seperti berada di tempat pijat plus-plus dan lokalisasi.

“Kita juga meninjau populasi kunci homoseksual maupun heteroseksual dan wanita tuna susila, serta pemakai narkoba. Untuk populasinya kami sisir, seperti di tempat pijat plus plus. Selain itu juga, diperkumpulan LSM yang telah menangani HIV dan AIDS, “terangnya.

Masih kata Didik, bahwa pihaknya telah menghimbau agar warga selalu untuk memeriksakan kesehatannya, apalagi terkait HIV dan AIDS. Namun, adanya stigma dan diskriminasi oleh masyarakat, membuat salah satu penyebab masyarakat tak mau untuk memeriksakan HIV dan AIDS.

“Jika hal itu diketahui secara dini, maka penangganannya lebih mudah serta menjaga imunitas. Selain itu, bagi masyarakat janganlah mendiskriminasi penderita HIV dan AIDS. Karena HIV dan AIDS dapat menular hanya dengan hubungan seksual dan kontak darah. Kalau hanya sekedar makan bareng dan satu sendok, itu tak bisa menular, “imbuhnya.

Untuk obat Antiretroviral alias ARV bagi penderita HIV dan AIDS, mudah didapat. Dan bisa didapatkan di RSUD Soekandar, yang berada di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, secara gratis. Sebab, di tahun 2018, ada enam satelit yang menunjang program itu.

“Pada tahun ini, sekitar ada 6 satelit puskesmas yang bisa mengeluarkan obat ARV. Akan tetapi, ini masih pelatihan. Puskesmas itu berada di Pacet, Dawarblandong dan Ngoro. Dengan adanya itu, agar warga tak jauh-jauh lagi mengambil obat. Dan itu gratis dari pemerintah, “tandasnya. (her)

Exit mobile version