Direktur Pesantren Kemenag RI, Dr Basnang Said, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini.
“Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Doa kami untuk para santri yang wafat maupun yang masih dalam perawatan,” kata Basnang. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap sarana dan prasarana di pesantren.
Menurutnya, insiden ini menjadi pengingat betapa pentingnya memastikan keamanan lingkungan pondok, mengingat pesantren adalah rumah kedua bagi ribuan santri di Indonesia.
“Kami juga mengapresiasi kecepatan tanggap para ustaz, petugas BPBD, Basarnas, Damkar, polisi, tenaga medis, hingga relawan yang bahu-membahu dalam proses evakuasi,” tambahnya.
Kepala BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, menyatakan bahwa saat ini pihak pondok bersama pemerintah daerah tengah melakukan asesmen menyeluruh terhadap struktur bangunan, terutama kolam tandon air dan asrama santri.
“Pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga rumah bagi para santri. Keselamatan mereka harus dijaga bersama,” tegas Bergas.
Pihak pondok juga berkomitmen memperbaiki seluruh aspek keamanan demi mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.