Daerah

Talkshow Kopri Mojokerto, Angkat Isu RUU PKS.

Foto : Talk show Kopri Mojokerto bersama Hamidah SH. MH
Foto : Talk show Kopri Mojokerto bersama Hamidah SH. MH

Lenterainspiratif.com Mojokerto – Peringati Hari Perempuan Internasional, Koprs Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Mojokerto adakan Talkshow, dengan mengangkat tema “Menjemput Keadilan : RUU PKS Menggerakkan dan Menguatkan Pengarus Utamaan Gender”, Minggu (15/03/2020).

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Pondok Posantren Tarbiyatul Aulad, Pulorejo, Kota Mojokerto ini, menghadirkan Founder Bina Anisa Mojokerto, Hamida, SH, MH dan Pegiat LSM perlindungan perempuan dan anak (PPA) Estin Sri Wahyuni.

Dalam paparanya Hamidah menyebutkan, adanya RUU PKS itu meliputi tindak pidana kekerasan seksual, termasuk juga eksploitasi seksual, pemaksaan kontrasepsi, aborsi, pemerkosaan, pemaksaan perkawinan, pemaksaan pelacuran, perbudakan seksual dan penyiksaan seksual, yang terjadi dalam lingkup relasi personal maupun publik.

Namun dari hal tersebut masih banyak sekali pro-kontra yang terjadi di masyarakat. Mereka pun beranggapan, RUU PKS ini yang kabarnya bila disahkan bisa menjerumuskan orang kepada zina.

“RUU PKS itu sangat mendesak, karena banyak peristiwa yang tidak bisa di akomodir dalam RKUHP seperti kekerasan dalam pacaran atau kekerasan dalam rumah tangga,” terangnya.

Di sisi lain Estin mengatakan, momen saat ini sangatlah bagus perempuan bersatu untuk mendesak pengesahan RUU PKS oleh berbagai elemen. Dalam RUU PKS ini mengatur bagaimana korban memperoleh perlindungan.

Akan tetapi ada beberapa pihak yang mengatakan bahwasanya pendukung gerakan pengesahan RUU PKS adalah kelompok feminisme kiri, dengan adanya feminisme liberal.

Oleh sebab itu dibutuhkannya payung hukum yang mengatur undang-undang kekerasan seksual secara menyeluruh sesuai dengan realitas yang ada.

“Sudah tidak ada lagi toleransi bagi pelaku tindak kekerasan,” tegasnya.

Bersamaan dengan itu ketua KOPRI Mojokerto menyatakan agar perempuan lebih sensitif terhadap isu-isu kekerasan seksual.

“Perempuan harus lebih peka terhadap isu-isu kekerasan seksual yang ada di sekitar” terang windy Asty ketua kopri Mojokerto. (Rofi)

Exit mobile version