DaerahPeristiwa

Sejumlah Mahasiswa Alami Luka Setelah Bentrok Dengan Aparat Kepolisian

foto : saat puluhan mahasiswa dan aparat bentrok dengan kepolisian bentrok.

Jombang, Lentera Inspiratif.com
Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Aktifis Mahasiswa (GAM) Jombang,  yang di dalamnya terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat pada Rabu (21/02/2018). 
GAM, menolak atas UU NO 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang direvisi dan ditetapkan MPR RI. Dalam aksi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa itu, ingin bertemu dengan Ketua DPRD setempat, Joko Triono, untuk menyampaikan aspirasinya. Sayangnya, Ketua DPRD tak ada ditempat karena ada kunjungan kerja, dan juga dari Komisi A, B, C dan D juga sedang ada kunjungan kerja di luar daerah.
Dalam aksinya puluhan mahasiswa tak bisa bertemu dengan satu pun Anggota Dewan. Dengan kondisi tersebut, akhirnya mahasiswa berteriak-teriak diluar gedung agar dapat menemui perwakilan salah satu staf untuk bisa mengagendakan bertemu kembali dengan Ketua DPRD. Akan tetapi, permintaan mahasiswa belum dipenuhinya, sehingga hal tersebut mematik reaksi mahasiswa untuk menerobos pintu yang dijaga ketat oleh puluhan anggota kepolisian maupun Satpol-PP untuk bisa masuk ke dalam gedung dewan. Disaat itulah, antara mahasiswa dan aparat kepolisian saling adu pukul dengan menggunakan bambu yang mengakibatkan beberapa mahasiswa mengalami luka. 
Tapi, aksi adu pukul itu dapat diredam beberapa menit kemudian. Dan ironisnya, aksi adu pukul itu dimulai dari aparat kepolisian lebih dulu. “Awalnya kita satu dan bergandengan tangan, akan tetapi kenapa wajah saya dilempari dengan tangan mereka. Serta, katanya teman kita (mahasiswa, red) memulai duluan, dan saat saya jatuh mereka (aparat kepolisian, red) masih memukul saya dan tak memberi ampun pada wanita, “ujar mahasiswa dari organisasi PMII dan GMNI yang enggan disebutkan namanya. Serta, korban yang mengalami luka akibat pemukulan. 
Sementara itu menurut, koordinator aksi, Bonky, menyayangkan atas tindakan represif yang dilakukan oleh aparat keamanan. Serta, tujuan aksi ini adalah menolak atas UU MD3, karena undang undanga ini merugikan rakyat. Dan minggu depan, kami akan gelar aksi lanjutan untuk bisa bertemu dengan ketua DPRD. “UU No 17 tahun 2014 tentang UU MD3 ini sudah tidak amanah pada rakyat dan menodai nilai demokrasi. Karena sangat tidak mungkin anggota dewan akan anti kritik, itulah salah satu point dalam UU MD3, “jelasnya. 
Dalam aksi tersebut, sejumlah mahasiswa ditemui oleh salah satu staf Dewan, yakni Mudhor, selaku kepala bagian umum. Serta, masalah ini akan ditampung dan disampaikan kepada pimpinan dewan. (Surya / santoso)
Exit mobile version