Jawa TimurPolitik

Sarat Nilai Historis, Warga Usulkan Soekarno Jadi Nama Jalan di Kota Mojokerto

Jalan, Soekarno, Mojokero, Kota Mojokerto,
Anggota DPRD Kota Mojokerto, Hj. Sulistiyowati menggelar reses di Kalimati Gang 4, kelurahan Jagalan, Kecamatan Prajuritkulon, Sabtu (17/12/2022).

Anggota DPRD Kota Mojokerto, Hj. Sulistiyowati menggelar reses di Kalimati Gang 4, kelurahan Jagalan, Kecamatan Prajuritkulon, Sabtu (17/12/2022).

LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Anggota DPRD Kota Mojokerto, Hj. Sulistiyowati menggelar reses di Kalimati Gang 4, kelurahan Jagalan, Kecamatan Prajuritkulon, Sabtu (17/12/2022). Pada kesempatan ini, Rahman warga Kalimati Gang 4, mengusulkan agar Soekarno menjadi salah satu nama jalan di kota Mojokerto.

Rahman mengusulkan salah satu jalan di yang ada di kota Mojokerto diberi nama jalan Presiden Soekarno, karena nama Soekarno nilai historisnya tinggi yang dulunya pernah bertempat tinggal dan menginjak sekolah di SD Purwotengah.

“Di kota Mojokerto belum ada nama jalan Soekarno. Padahal, di beberapa daerah ada nama jalan Soekarno. Kenapa kok di kota Mojokerto tidak ada,” ujarnya.

 

Mantan kepala sekolah SMEA Paramita ini mengaku, saat walikota masih dijabat Abdul Gani Suhartono dirinya pernah mengusulkan tersebut. Namun gagasan itu tidak bisa di realisasikan lantaran masa jabatan Abdul Gani tinggal dua bulan saja.

“Pak Gani setuju. Namun, karena saat itu masa jabatan pak Gani kurang dua bulan lagi dan harus ada Perda, usulan tersebut diserahkan kepada wakil wali kota, pak Mas’ud Yunus,” tuturnya.

Kemudian, saat wali kota Mas’ud Yunus, pada pertemuan dirinya mengusulkan lagi. Wali kota Mas’ud setuju tapi belum tahu jalan mana yang mau diganti.

Pada pertemuan kedua, wali kota Mas’ud Yunus tidak datang dan diwakilkan ke Sekdakot Agoes Nirbito. “Iya nanti saya sampaikan,” ujar Rahman menurunkan Agoes Nirbito. Tapi tidak ada kabarnya. Lalu Mas’ud Yunus terkena kasus waktu itu.

 

Mantan guru tata buku ini juga mengatakan, saat ini Pemkot Mojokerto sedang uri-uri budaya jika Presiden Soekarno pernah bersekolah di SD Purwotengah. “Historisnya ada, tapi kenapa kok tidak jalan Soekarno di kota Mojokerto,” katanya.

 

Menanggapi usulan itu, Sulistiyowati setuju jika di kota Mojokerto ada jalan Soekarno. Hanya saja, harus ada kajian terkait jalan mana yang diberi nama Soekarno.

 

“Harus ada kajian dulu, karena untuk kepentingan masyarakat dan khususnya ada hubungan dengan negara juga. Nama jalan itu kan ada sejarahnya juga, seperti Brawijaya, itu kan ada nama jalannya juga. Jalan Majapahit itu kan akan dijadikan cagar budaya. Perlu ada jalan baru supaya administrasi di KTP tidak perlu mengubah,” katanya.

 

Politisi PKB ini kemudian mengungkapkan jika saat ini Pemkot Mojokerto sedang membangun akses baru Balong Cangkring – Rejoto. “Nah, jalan tersebut belum ada namanya. Saya setuju jika jalan tersebut diberi nama jalan Soekarno. Nanti akan saya masukkan ke dalam pokir saya, akan saya perjuangan,” tandasnya.(roe)

Exit mobile version