Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Sapi yang sudah terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengalami peningkatan drastis. Saat ini Minggu (8/5/2022), sebanyak 320 ekor sudah dilaporkan terinveksi penyakit ini. Padahal, pada laporan pertama pada 3 Mei 2022 hanya148 sapi yang terpapar.
“Iya benar (Sapi terkena PMK). Sekarang meningkat sebanyak 320 ekor sapi dari 14 kecamatan dan 33 desa di Mojokerto,” ucap Drh. Agus Harjito, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto saat diwawancara lenterainspiratif.id melalui panggilan WhatApp, Minggu (8/5/2022).
Lebih lanjut, Agus menceritakan jika wabah ini diketahui masuk ke Mojokerto pada 3 Mei 2022. Berawal saat salah satu peternak membeli Sapi di Gresik.
“Ternyata sapi milik peternak tersebut sudah terinfeksi penyakit PMK ini. akhirnya menyebar,” ungkapnya.
Kabid Keswan Disperta Mojokerto ini juga mengatakan jika penularan Penyakit Mulut dan Kuku ini sangat cepat. Meski begitu, ia menegaskan jika wabah ini tidak menjangkit manusia. “Hanya menjangkit hewan, tidak manusia,” bebernya.
Saat ini, Dinas Pertanian tengah berupaya untuk mencegah penyebaran dari wabah ini. Salah satunya dengan menggencarkan Desinfeksi di sejumlah pasar sapi.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kabupaten Mojokerto saat ini tengah dilanda wabah berbahaya yang menyerang hewan ternak sapi.
Dalam surat Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Indyah Aryani, yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, 5 Mei 2022. Dalam surat dengan nomor 524.3/5201/122.3/2022 ini menyebutkan jika pada tanggal 3 Mei 2022, sebanyak 148 ekor sapi yang tersebar di 9 kecamatan dan 19 desa di Kabupaten Mojokerto telah terpapar penyakit PMK ini.
Surat tersebut juga mengatakan jika Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular akut dengan tingkat penularan mencapai 90-100%. (Diy)