BudayaJawa Timur

Reog Ponorogo Shatrio Tunas Mudo Mojokerto, Meriahkan Peringatan Maulid Nabi Muhammad

oplus_0

Mojokerto | Lenterainspiratif.id – Reog Ponorogo Shatrio Tunas Mudo Mojokerto turut memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw di dusun Balonglombok, Desa Sumolawang, Puri Mojokerto Sabtu, 04/10/2025.

 

Reog merupakan kesenian tradisional berasal dari daerah Ponorogo, Jawa Timur, dimana dalam seni reog icon yakni singo barong sebuah topeng berbentuk harimau yang diatasnya terdapat bulu merak.

 

Tak hanya itu dalam seni reog terdapat pula Jathilan dimana melambangkan pasukan berkuda, dan bujang ganong yang dikisahkan seorang Patih yang cerdik, lincah serta jenaka.

 

Penampilan bermula dari rombongan reog Ponorogo berjalan diiringi gamelan yang memadukan antara, Gong, kenung, kendang, srompet dan angklung menjadi satu irama yang apik untuk didengar.

 

Pada setiap perempatan, aksi liukan dua singo barong mengepakan merak yang ada diatas kepalanya, tak lama setelah itu disusul atraksi bujang ganong yang lincah melakukan salto berulang kali hingga membuat masyarakat yang melihatnya terpukau.

 

Reog binaan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Mudo (PSHW TM ) Kota Mojokerto menjadi hal yang beda pada peringatan maulid nabi di desa Sumolawang, pasalnya hal itu tidak pernah dilakukan pada tahun tahun sebelumnya.

 

Didik salah satu warga Balonglombok mengatakan bahwa ia mengapresiasi dengan adanya penampilan seni reog dari Shatrio Tunas Mudo, karena meski peringatan salah satu hari keagamaan tidak meninggalkan nilai nilai budaya lokal.

“ Sangat senang dengan adanya reog harapanya bisa ada seperti ini lagi, ” katanya.

 

Sementara itu, pengasuh sanggar seni Reog Ponorogo Shatrio Tunas Mudo Siswanto S.Pd., SH. Mengatakan jika pihaknya sangat berterima kasih atas sambutan warga balonglombok yang sangat baik, terutama adalah pak Ketua RT Kholik.

 

“ Kami sangat berterima kasih kepada warga balonglombok yang sudah mengundang kami sebagai penerus budaya Indonesia terutama seni reog,“ katanya.

 

Lebih lanjut, Mas Shiro ( sebutan lain dari Siswanto) yang juga ketua cabang PSHW TM Mojokerto Raya juga mengatakan bahwa Reog Ponorogo Shatrio Tunas Mudo memiliki filosofi yang mendalam yaitu, bahwa Shatria merupakan prajurit pilih tanding yang siap mengamalkan amar ma,ruf nahi Munkar sedangkan tunas Mudo adalah bersemi kembali.

 

“ intinya adalah terus bergenerasi agar tidak putus dan berhenti, “ katanya.

 

Diketahui, sanggar Shatrio Tunas Mudo bersekretarian di lingkungan kuwung kelurahan Meri, kecamatan Kranggan kota Mojokerto dengan no telp 085732796898 Dengan Ketua Harian Ajiz Hadi Priambodo, Ketua 1 Joko, Koordinator seni dan budaya Agung.

Exit mobile version