Lenterainspiratif.com | Surabaya – Rapid test massal di Surabaya sudah memasuki Hari ke-22, rapid test massal yang digelar Pemkot Surabaya bersama Badan Intelijen Negera (BIN) perlahan menunjukkan penurunan angka reaktif.
Diketahui sejak 29 Mei awal digelarnya rapid test selalu menunjukkan kenaikan angka reaktif yang sangat signifikan. dr Sri Wulandari Head of Medical Intelligence mengaku, pada awal mulai di gelar rapid test masal, Temuan BIN terkait warga reaktif cukup tinggi dengan angka kisaran 20 hingga 25 persen. Ketika memasuki hari ke-22, angka reaktif mulai turun di angka 10 sampai 15 persen.
“Kalau kita lihat awal-awal rapid ini dimulai itu angka reaktif tinggi sekali. Misal jumlah yang ikut rapid 700, yang reaktif bisa 200 sampai 300 orang. Tapi dalam 3 hari terakhir ini mulai turun, jumlah reaktifnya di bawah 100, dengan jumlah peserta sama,” ujar wulan. Sabtu (20/6/2020).
Berdasarkan analisis data yang dilakukan selama ini terhadap orang yang reaktif, selalu memiliki gejala ringan seperti flu dan batuk. Pada awalnya mereka sudah bersetatus sebagai Orang dalam pengawasan (ODP).
“Rata-rata mereka ada keluhan batuk atau flu. Mereka itu sudah ODP,” tutur Wulan.
Diketahui rapid test masal akan berakhir pada hari ini Sabtu (20/06/2020) yang saat di gelar di Lapangan Hockey Jalan Raya Dharmawangsa, rencananya acara penutupan rapit test masal ini akan dihadiri oleh Staf Khusus Kepala BIN Mayjen Suyanto. (fi)