Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Produksi tanaman jagung di Kabupaten Mojokerto mengalami kenaikan di tahun ini. Tak tanggung-tanggung, kenaikan komoditas pertanian satu ini naik hingga 7.827 ton.
Khoirul Hidayat, Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura mengatakan, statistik pertanian dihitung dalam satu per-sapron. Dalam satu tahun ada tiga sapron dengan rentan waktu 3 bulan.
Dalam sapron ke-satu di tahun 2021 produksi jagung mencapai 29.348 ton, sementara sapron ke-satu tahun 2022 melonjak naik menjadi 37.175 ton.
“Artinya di produksi jagung mengalami kenaikan,” ucap Khoirul saat ditemui Lenterainspiratif.id di kantornya, Senin (19/9/2022).
Menurut Khoirul meningkatnya produksi jagung disebabkan banyak petani yang beralih ke tanaman biji-bijian ini. Sebab, di akhir tahun 2021 hingga pertengahan 2022 harga komoditas satu ini mengalami kenaikan.
“Ditahun ini harga jagung naik signifikan sehingga petani beralih menanam jagung,” paparnya.
Selain itu, permintaan pakan ternak di tahun ini juga mengalami kenaikan sehingga para petani di Mojokerto beralih untuk menanam jagung .
Namun, produksi padi di Kabupaten Mojokerto justru mengalami penurunan. Dari sapron satu di tahun 2022, jumlah produksi komoditas padi mencapai 157.219 ton. Padahal di tahun 2021 dengan periode sapron yang sama, produksi padi di Mojokerto mencapai 158.416 ton.
Menurut Khoirul, turunnya produksi padi dipengaruhi banyak hal salah satunya faktor cuaca.
“Faktornya banyak, bisa dari pupuk maupun perubahan iklim. Satu tahun sebelumnya FAO pernah mengingatkan akan perubahan iklim yang berdampak besar terhadap produksi padi,” tutupnya. (Diy)