Jawa TimurPeristiwa

Perencanaan Terkesan Amburadul, Pembangunan Pasar Kertosono Rugikan Pedagang

Pasar Kertosono,
Proyek Pasar Kertosono, Nganjuk

LenteraInspiratif.id | Nganjuk – Para pedagang mengaku prihatin dengan pembangunan Pasar Kertosono yang berada di Desa Banaran, Kecamatan Kertosono. Bahkan, mereka menilai perencanaan pembangunan tidak sesuai kebutuhan pedagang dan terkesan amburadul.

 

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pedagang Pasar Kertosono Susanto mengatakan, pembangunan pasar ini dinilai tidak memenuhi kebutuhan para pedagang. Menurutnya, hal itu malah akan membuat repot para pedagang yang berjualan lantaran lapak yang sempit.

 

“Luasan lapak tidak sesuai yang dibutuhkan oleh pedagang. Apalagi sebelum pembangunan tanpa adanya sosialisasi terlebih dulu dari Dinas terkait,” kata Susanto, Kamis (9/3/2023).

 

 

 

Menurut Susanto, ukuran luas los atau lapak untuk pedagang di Pasar Kertosono tidak bisa dipukul rata. Misalnya lapak kering yang sering digunakan pedagang baju, gerabah, sepatu, sandal dan tas. Ukuran ideal lapak tersebut yaitu 3 meter x 1,5 meter. Namun, di Pasar Kertoso yang disediakan ukuran 1,6 meter x 1,5 meter.

 

“Karena barang-barang tersebut butuh tempat yang luas untuk dipajang dan disimpan,” jelasnya.

 

Tentunya hal itu membuat para pedagang baju, gerabah, sepatu, sandal dan tas sekolah akan kesulitan menggelar dagangannya. Ditambah lagi, bagi pedagang sembako juga akan kesulitan untuk menyimpan barang dagangannya.

 

“Secara otomatis, akan membuat pedagang kesulitan menyimpan barang dagangannya. Dan los atau lapak itu, hanya cocok untuk pedagang sayur, ayam, dan daging. Selain itu, ini akan merugikan kami,” keluhnya.

Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pedagang Pasar Kertosono Susanto

 

Untuk itu, sebelum ditempati, para pedagang telah sepakat untuk meminta revisi ukuran. Jika Pemkab tetap memberlakukan ukuran yang sama dengan luas hanya 1,6 meter x 1,5 meter maka pedagang akan menolak pindah. Mereka berkomitmen untuk terus melawan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten hingga permintaannya terpenuhi.

 

“Jika tidak dipenuhi untuk direvisi ukuran lapak, ini akan menimbulkan masalah baru bagi kami. Dan lebih baik kami berjualan di pasar darurat saja. Selain itu, kami anggap Pemkab Nganjuk tidak becus untuk urus pedagang pasar kalau ini tidak diselesaikan,” pungkasnya.

 

 

Saat dikonfirmasi LenteraInspiratif.id, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Nganjuk Haris Jatmiko mengaku sudah mendengar keluhan para pedagang Pasar Kertosono. Pihaknya mengaku akan segera menggelar pertemuan dengan para pedagang disana.

 

“Untuk apa saja keluhannya kami masih belum tau, cuman secepatnya akan segera kita komunikasikan,” pungkasnya. (Diy)

Exit mobile version