Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DikopUKMperindag) bekerja sama dengan PT Rajawali Nusindo kembali menggelontor 6.000 liter minyak goreng curah murah, Jumat (1/4/2022).
Terlihat puluhan warga rela mengantri di Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto demi mendapatkan migor curah seharga Rp. 14.500 hingga Rp. 15.500 per kilogram.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DikopUKMperindag) Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan bahwa kegiatan ini sudah dilakukan sebanyak dua kali di Kota Kojokerto.
“Minggu lalu kita lakukan di Pasar Prajurit Kulon, hari ini kita lakukan di Pasar Tanjung Anyar,” ungkapnya.
Penjualan minyak goreng curah murah ini di prioritaskan bagi pedagang yang ada di Pasar Tanjung Anyar, kemudian masyarakat yang ada di sekitar pasar Tanjung Anyar dan yang ketiga adalah IKM atau UMKM makanan.
“Syarat untuk mendapatkan minyak goreng ini harus sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Bagi masyarakat di sekitar, IKM dan UMKM yang memiliki NIB menjadi prioritas di dalam pendistribusian minyak goreng,” paparnya.
Ani juga mengatakan jika saat ini minyak goreng tidak lagi ada subsidi dari pemerintah seperti beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, Nunik Nurdianti (40) pedagang klontong asal Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto mengaku rela menunggu lama untuk mendapatkan minyak goreng curah murah sebanyak 20 kilogram. Bahkan dirinya sudah mengantri sejak pukul 09.00 pagi.
“Kalau disini kan murah, hanya Rp. 14.500 ribu per kilogram. Kemarin saya beli diluar harganya Rp. 17.500 perkilogram, sehingga saya jual kembali seharga Rp. 20 ribu perkilogramnya,” ujar ibu dua anak ini ditemui saat mengantri minyak.
Senada juga dikatakan, Toha Mukromin (51), pengusaha krupuk tenggiri asal Kedungkwali, Kelurahan Miji, Kecamatan Kranggan. Ia mengatakan sangat terbantu dengan distribusi minyak goreng curah dari Pemkot Mojokerto ini.
“Kemarin usaha saya sempat berhenti selama satu bulan, sebab selain harga minyak diluaran sangat mahal hampir Rp. 20 ribu perkilogram, barangnya juga langka,” ucapnya.
Dirinya juga agar pemerintah menggencarkan distribusi semacam ini agar keberadaan UMKM seperti dirinya tetap bisa bertahan ditengah banyaknya kebutuhan yang juga latah ikutan naik. (Roe/adv)