Lenterainspiratif.id | Surabaya – Pemilik sekolahSPI di Kota Batu, JE ternyata tak hanya dilaporkan atas dugaan kekerasan, namun juga dugaan eksploitasi ekonomi kepada anak didiknya. Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan siswa dari sekolah tersebut dipekerjakan di unit usaha. Namun, jam kerjanya dinilai sangat panjang.
“Yang dilaporkan di hari Sabtu (29/5) di Polda Jatim itu kekerasan seksual, eksploitasi ekonomi, mereka setelah sekolah di sana mereka dipekerjakan di unit usaha yang ada di sekolah itu,” kata Arist, Surabaya, Rabu (2/6/2021).
“Jadi ada praktek eksploitasi ekonomi memanfaatkan tenaga anak. Jadi setelah sekolah, mereka dipekerjakan di sana dengan jam kerja begitu panjang,” imbuh Arist.
Arist tak hanya menyoroti jam kerja para siswa yang di eksploitasi secara ekonomi, tetapi juga terkait kejelasan upah didapat, yang disebut diberikan dalam bentuk tabungan.
“Dan upahnya mereka itu tidak jelas karena bentuknya tabungan dan seterusnya,” ungkapnya.
Arist juga mengatakan, para siswa di sekolah SPI tak hanya menjadi korban pelecehan seksual namun juga kekerasan secara fisik.
“Lalu yang ketiga, ada juga laporan yang disampaikan korban terkait kekerasan fisik dengan menyiramkan air, menampar dan sebagainya ketika ada kesalahan kecil. Mengapa harus dipukul dan diusir, itu yang terjadi, Data yang terkonfirmasi ada tiga, kekerasan seksual, kekerasan fisik dan eksploitasi ekonomi,” lanjut Arist. ( fi )