
Lenterainspiratif.com | Mojokerto –Kepulangan pasien sembuh kasus positif COVID-19 disambut haru oleh keluarga, sanak saudara, dan tetangga sekitar.
Joko Santoso (50) warga Desa Bendung, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ini dinyatakan sembub dari COVID-19 setelah menjalani perawatan dan karantina selama dua setengah bulan di RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari Kabupaten Mojokerto.
Kedatangan Joko di kawal oleh Polsek dan Koramil Jetis, pemerintah desa dan warga setempat berbaris mulai dari gapura sampai di depan rumah Joko untuk menyambut kedatangannya.
Sesampainya dirumah, ia langsung bersujud syukur di sambil menangis istrinya langsung menyambut Joko dengan pelukan hangat, Joko juga tak kuasa menahan air mata ketika melihat kedua buah hatinya.
“Saya sangat terharu, tidak menyangka akan disambut oleh warga seperti ini. Saya sangat berterima kasih,” ujar joko, Selasa (7/7) malam.
Jum’at (24/4) Joko dinyatakan positif COVID-19, sejak saat itu ia langsung di isolasi dan menjalani perawatan di RSUD Prof Dr Soekandar selama 2,5 bulan. Suparti (48) pun turut di isolasi namun Suparti dinyatakan sembuh setelah 3 minggu perawatan.
“Alhamdulillah berkat dukungan warga Bendung semuanya, teman, keluarga, saudara dan tetangga dan juga berkat pengobatan dokter saya bisa sembuh,” ujarnya.
Ketika di isolasi Joko tak merasa kesepian karena keluarga dan tetangganya selalu memberikan support kepada Joko melalui video call.
“Saya tetap mematuhi petunjuk dari dokter, meskipun sembuh saya diminta menjalani karantina mandiri selama 14 hari dirumah tidak langsung bebas bertemu dengan masyarakat,” kata Joko.
Ia juka memberikan pesan kepada masyarakat agar tak meremehkan virus Corona ini dan selalu menjaga kesehatan.
“Corona jangan dianggap remeh. Patuhi protokol kesehatan, budayakan selalu memakai masker,” pintanya.
Kompol Suharyono Kapolsek Jetis mengatakan, acara penyambutan iti merupakan inisiatif warga sendiri yang di dukung oleh pemerintah kecamatan, hal itu dilakukan untuk memberikan support kepada Joko agar selalu semangat dan tidak merasa dikucilkan.
“Ini dilakukan oleh warga Bendung untuk meringankan beban pasien supaya tidak merasa dikucilkan,” ujar Suharyono.
“Pasien positif corona sangat membutuhkan dukungan moral agar cepat sembuh. Karena dukungan moral akan membangkitkan imun pasien. Jangan dikucilkan,” sambung Suharyono. (Roe)