lenterainspiratif.com | Mojokerto – Perkembangan kasus virus Corona atau Covid 19 di kota mojokerto terus mengalami peningkatan, hingga Sabtu 30/5/2020, bahwa orang dalam resiko (ODR) mengalami peningkatan sebesar 47 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) berkurang 3 orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) meningkat 20 orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 0, terkonfirmasi positif bertambah 2 orang, dalam perawatan 7 orang dan pasien sembuh belum ada perkembangan tetap 2 orang.
Berdasarkan pusat informasi Covid 19 Kota Mojokerto Jumlah Orang Dengan Resiko (ODR) 3.042 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 30 Orang, Orang Dalam Pengawasan (ODP) 471 orang dengan rincian ( dalam pemantauan 104 orang, selesai pemantauan 367 Orang, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10 orang dengan rincian (dalam pengawasan 1 orang, selesai pengawasan 5 orang, meninggal dunia 4 orang, terkonfirmasi positif Covid-19 7 orang, sementara pasien meninggal 0, dan sembuh 2 orang diantaranya 1 dari kelurahan sentanan, kecamatan kranggan dan 1 dari Kelurahan Gununggedangan, Kecamatan Magersari.
Juru bicara gugus covid 19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, menjelaskan bahwa pasien ke 8 dengan merupakan anak yang masih berusia 7 tahun yang tinggal di kelurahan Prajuritkulon, kecamata prajuritkulon merupakan anak dari pasien sebelumnya bernisial S, yang saat ini sudah di karantina di Rusunawa. pasien ke 8 di rapid tes sebanyak 1 kali dengan hasil non reaktif pada tanggal 11 Mei 2020, sementara tanggal 15 Mei 2020 di lakukan swab yang kemudian menunjukan hasil positif pada tanggal 30 Mei 2020.
” Pasien ke 8 diperkirakan tertular dari ibunya yang sebelumya telah dinyatakan positif, yang saat ini sudah dirawat di rumah obsevasi Rusunawa jalan cinde mojokerto” jelas Gaguk, sabtu 30/5/2020 malam.
Masih kata gaguk, sedangkan pasien ke 9 merupakan seorang laki laki berinisial M (59) yang berprofesi sebagai pedagang buah di salah satu pasar Mojokerto yang bertempat tinggal di Kelurahan Kedundung, kecamatan Magersari, pasien tersebut memiliki riwayat kesehatan yaitu TBC, ia menunjukan hasil rapid tes pada tanggal 20 mei 2020 dengan hasil reaktif, sementara tes swab tanggal 21 mei 2020 dengan hasil positif yang keluar pada 30 mei 2020.
” Pasien ke 9 saat ini sudah berada di rumah observasi Rusunawa jalan cinde ” kata Gaguk.
Dapat di klasifikasikan bahwa berdasakan warna pemetaan di peta penyebaran covid 19 wilayah yang berwarna biru masih terkategori aman yaitu Pulorejo, Mentikan, Blooto, Jagalan, Purwotengah, Gedongan, Kranggan, dan Meri, sementara dengan warna kuning yaitu Kauman, Magersari, Balongsari, Miji, dan untuk zona merah Kelurahan Sentanan, Gununggedangan, prajuritkulon, Surodinawan, Wates ditambah kelurahan Kedundung.
Sebelumnya, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, lakukan rapid tes massal di sejumlah titik lokasi bagi warga yang masih melakukan aktifitas di luar rumah, Jumat (22/5/2020). Rapid tes di tempat pusat perdagangan ini, dilakukan untuk mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus di wilayah Kota Mojokerto.
Rapid tes secara massal diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Mojokerto, dengan dibantu puluhan tenaga medis, yang disebar disejumlah titik di pasar modern dan swalayan Jalan Benteng Pancasila.
Rapid tes di Pasar Tanjung Anyar, Wali Kota Mojokerto yang sering disapa Ning Ita menyisir secara acak bagi pengunjung maupun pedagang yang tidak mengenakan masker, lansia, anak dibawah umur, warga yang berkerumun dan mereka yang memiliki suhu diatas 37 derajat celsius untuk dijadikan sasaran rapid tes di tempat.
“Kami lakukan rapid tes secara acak. Kami memilih mereka yang tidak menggunakan masker, berkerumun dan memiliki suhu diatas 37 derajat celcius. Serta pengunjung yang masih membawa anak-anak ikut berbelanja. Kami sudah menghimbau kepada mereka agar tidak membawa anak kecil ke pasar, karena anak-anak itu sangat rentan terpapar virus,” jelasnya.
Selain itu, Ning Ita juga meminta kepada masyarakat agar selalu mentaati peraturan pemerintah terutama dalam menjalankan protokol kesehatan. Seperti selalu menggunakan masker saat keluar rumah, mencuci tangan sesering mungkin serta pola hidup sehat. Hal ini tidak lepas dari status Jawa Timur yang naik diperingkat tertinggi, karena meningkatnya angka pasien yang terkonfirmasi.
“Dua hari lalu, Jawa Timur menjadi daerah yang teratas karena pasien terkonfirmasi mencapai 503 orang. Nah, Kota Mojokerto ini merupakan bagian dari Jawa Timur, maka diperlukan kewaspadaan lebih tinggi lagi dalam percepatan penanganan Covid-19. Mengingat, Mojokerto ini merupakan kota perdagangan yang beberapa masyarakat dari daerah tetangga, berbelanjanya ke sini. Untuk itu, kami mengantisipasi munculnya klaster baru terutama di pusat perdagangan,” tandasnya. (roe)