Lenterainspiratif.id | Tulungagung – Pasca putus jembatan sejak 3 November 2022 lalu Jembatan Suwaru, Desa Suwaru, Kecamatan Bandung, Tulungagung hingga kini tak kunjung diperbaiki pemerintah.
Diketahui, jembatan yang memiliki panjang 24 meter, lebar 4,5 meter dan memiliki tinggi mencapai 8 meter itu merupakan jalur yang menghubungkan antara Desa Suwaru, Kecamatan Bandung dan Desa Wateskroyo, Kecamatan Besuki.
Salah satu warga Desa Suwaru, Khasanah mengatakan, warga harus mengambil jalur memutar sejauh 2 Kilometer pasca jembatan ini pus. Aktivitas warga pun terganggu.
“Memang masih ada jalur alternatif, tapi harus memutar sejauh 2 Kilometer. Namun jalur itu hanya bisa dilewati oleh roda dua saja. Sedangkan roda empat tidak bisa melewati jalur alternatif itu,” ujarnya, Sabtu (21/05/2022).
Khasanah menyebut, pihak pemerintah desa telah memberikan papan peringatan sejauh 100 meter dari jembatan.
“Namun, meski sudah ada papan peringatan, nyatanya masih banyak warga yang harus putar balik karena tidak mengetahui kalau Jembatan Suwaru terputus,” imbuhnya.
Perempuan 55 tahun itu berharap agar Pemkab Tulungagung bisa segera melakukan perbaikan Jembatan Suwaru. Pasalnya, hingga tujuh bulan lamanya, Jembatan Suwaru masih dalam kondisi terputus.
“Warga berharap agar segera diperbaiki, agar bisa menjalankan aktivitas tanpa ada gangguan,” paparnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tulungagung, Robinson Parsaoran Nandeak menjelaskan bahwa untuk perbaikan Jembatan Suwaru sudah diusulkan dan kini sudah masuk dalam aplikasi Sirup. Bahkan pada bulan ini, juga akan dilakukan tender dalam pengerjaan perbaikan Jembatan Suwaru.
“Untuk anggarannya, sekitar Rp 2,8 Miliar yang bersumber dari APBD Pemkab Tulungagung,” jelasnya.
Robinson mengatakan, perbaikan Jembatan Suwaru akan dilakukan secara total. Pasalnya, kondisi Jembatan Suwaru sudah usang, maka harus dibongkar secara keseluruhan agar bisa bertahan lebih lama.
“Kami menargetkan, akhir tahun ini proses perbaikan Jembatan Suwaru bakal selesai,” pungkasnya.