Jurnalis :siswanto
Mojokerto lenterakiri.com
Dalam dunia yang semakin modern, maka semakin manusia di sibukan oleh pekerjaan atau hal hal yang di anggap sangat penting. Buruh pabrik yang di sibukan dengan pekerjaanya, pegawai kantoran yang di sibukan dengan membuat laporan dan banyak lagi kegiatan yang begitu menyibukan.
Kebutuhan yang ingin cepat dan tidak mengurangi waktu dalam memperoleh kebutuhan semakin di perlukan. Solusi hari ini mungkin (OJK) ojek kuliner.
Ojek kuliner dengan menggunakan sistem online pemesananya membuat orang yang membutuhkan terkait dengan kuliner semakin mudah.
Pelaku ojek kuliner di lapangan menggunakan sistem karyawan dengan gaji 1300 rupiah, memang gaji tersebut di bawah standart upah minimum kota. Tetapi bagi karyawanya hal tersebut sudah di rasa cukup.
Ada banyak kelemahan dalam sistem kerja di dunia modern, di antaranya pelaku usaha selalu mengakali undang undang apakah untuk meminimalisir upah sampai melepaskan tanggungjawab terhadap kesejahteraan pekerja.
“saya merasa selalu di bantu dengan adanya ojek kuliner, soalnya kalo saya butuh apa apa tinggal telpn aja gak perlu susah susah” terang yanto pengusaha kos kosan di ngaglik pada kamis 28/09/2017.
Sehari pelaku ojek kuliner di lapangan tidak di tarjet harus mendapatkan berapa klien akan tetapi menunggu perintah dari pusatnya. (sis)