Jawa TimurPeristiwa

Nekat Tak Bayar Upah, PT Newera Rubberindo Akhirnya Didemo Karyawanya Sendiri

Nekat Tak Bayar Upah, PT Newera Rubberindo Akhirnya Didemo Karyawanya Sendiri
Nekat Tak Bayar Upah, PT Newera Rubberindo Akhirnya Didemo Karyawanya Sendiri
Nekat Tak Bayar Upah, PT Newera Rubberindo Akhirnya Didemo Karyawanya Sendiri
Nekat Tak Bayar Upah, PT Newera Rubberindo Akhirnya Didemo Karyawanya Sendiri

Lenterainspiratif.id | Gresik – Tidak terima karena tak diberi upah selama 6 bulan, ribuan pekerja pabrik sandal dan sepatu di PT Newera Rubberindo , Jalan Mayjen Sungkono, Kebomas, Gresik melakukan unjuk rasa. Tak hanya itu mereka juga terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Wakil Ketua Pengurus Unit Kerja (PUK) PT Newera Rubberindo, Nono Sumanto, menyebut jika ada sebanyak 1200 pekerja tidak mendapat upah secara penuh sejak bulan Januari hingga Juli karena perusahaan memang tidak mampu membayar dan menawar upah minimum kota (UMK) menjadi Rp 3 Juta.

Namun para buruh tak mau menerima tawaran itu bahkan mereka meminta UM Gresik sekitar Rp 4,2 Juta per bulan. Mereka juga menuntut uang THR yang belum diberikan.

“Teman-teman akhirnya unjuk rasa meminta hak upah dan THR yang belum dibayar. Namun, dari perusahaan selalu tidak hadir dalam mediasi. Bahkan, Bupati Gresik Gus Yani telah menawarkan subsidi upah kepada perusahaan, tapi juga tidak direspon,” kata Nono Sumanto. Minggu (4/7/2021).

Sampai saat ini para buruh mogok kerja. Sebab, upah selama hampir 6 bulan ini belum diterima penuh.

“Teman-teman tidak mau diberi upah tiga juta rupiah perbulan. Sebab, tidak cukup untuk hidup layak di Gresik. Teman-teman meminta sesuai UMK,” imbuhnya.

Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan Minyak Gas Bumi dan Umum (FSPKEP – KSPI ) Gresik, Apin Sirait, mengatakan mediasi tahap dua sudah dilaksanakan, tapi pihak perusahaan tidak hadir.

Sementara itu pihak Pemkab Gresik harus berani mengambil tindakan tegas dan pihak buruh tidak menerima tawaran yang hendak diberikan.

Akibatnya, nasib ribuan pekerja di pabrik sandal dan sepatu tersebut terancam pemutusan hubungan kerja (PHK). Bupati Gresik juga meminta pihak perusahaan untuk segera menyelesaikan perselisihan tersebut.

“Pemkab Gresik sudah memberikan solusi terbaik, sementara pihak pengusaha masih tidak mau menyelesaikan masalah. Maka, harus ada langkah tegas dari Pemkab Gresik,” kata Apin Sirait didampingi Ketua PUK  PT Newera Rubberindo, Ahmad Agus M. ( man )

Exit mobile version