Lenterainspiratif.id | Rembang – Moh Rosid, Kepala Desa Sumbergayam, Kecamatan Krangan, Rembang, Jateng, menjadi sansak warganya sendiri, lantaran tepergok tengah berduaan bersama istri orang di dalam mobilnya.
Warga beramai-ramai mencegat mobil Rosid, pada Sabtu (30/1) lalu, Rosid dan mobil miliknya pun menjadi sasaran amuk masa.
Kasus tersebut kemudian dibawa ke ranah hukum dan berujung dengan kesepakatan damai yang dilakukan di Mapolsek Kragan dalam proses pemeriksaan yang dilakukan sejak Sabtu (30/1) hingga Minggu (31/1) kemarin, yang ditandai dengan penandatanganan surat kesepakatan damai.
“Karena dalam kasus pengrusakan ini, kades sebagai korban. Kalau saling melapor, pak Kades ini kan bisa masuk perbuatan tidak menyenangkan. Disebut selingkuh ya tidak karena tidak berbuat apa-apa di dalam (mobil),” terangnya, Minggu (31/1).
“Sehingga akhirnya para pelaku melalui pengacaranya itu minta damai. Nah pak kades itu sejak kemarin juga bingung, karena pelaku utamanya itu adiknya yang wanita itu,” lanjutnya.
Wijaya menjelaskan, sang Kades dicegat oleh massa di jalan Dukuh Telas Desa Sumurtawang Kecamatan Kragan, Rembang, Sabtu (30/1) kemarin. Massa yang geram, sempat merusak mobil milik sang Kades.
Sebelumnya, video pencegatan mobil kades itu sempat tersebar luas di Kabupaten Rembang melalui media sosial, dalam video nampak sang kades berada di dalam mobil bersama seorang wanita berbaju kuning yang ditengarai sebagai istri orang, mereka nampak didatangi oleh banyak orang pria dalam kondisi geram.
Rosid nampak sedang diinterogasi oleh sejumlah pria. Ia sempat diajak untuk turun dari mobil, namun menolak. Karena geram, salah seorang pria sempat menampar wajahnya.
“Lha positif di dalam (mobil) gini kok. Siapa yang bawa? Ini di dalam atau di luar? Di dalam kan, berdua kan. Lha di dalam mobil kamu ngapain ini?” tanya seorang pria berkaos putih dengan nada emosi.
“Bawa istri orang, kepala desa kok begini sih. Keluar dari mobil lah, omongan di luar sini biar enak. Berani apa enggak?” saut sang perekam video menanggapi perdebatan tersebut, menggunakan bahasa Jawa. ( tim )