Kepulauan Sula, Lentera Inspiratif.com
Suara masyarakat Kabupaten Sula dipastikan akan pecah di Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara 2018. Pasalnya, empat pasangan calon (Paslon) yang bertarung, yakni Ahmad Hidayat Mus dan Rivai Umar (AHM-Rivai), Burhan Abdurahman dan Ishak Djamaludin (BUR-JADI), Abdul Gani Kasuba dan M Ali Yasin (AGK-YA), serta Muhammad Kasuba dan Abdul Majid Husen (MK-MAJU), merebut suara dari pemilih. Namun, suara itu pecah, karena salah satu Paslon merupakan mantan Bupati Kepulauan Sula. Tapi, dari Keempat pasangan calon (Paslon) Gubernur dan wakil Gubernur Maluku Utara (Malut), yang hanya memiliki gelar 'Kit Sau' adalah Muhammad Kasuba. Sebab, istri calon gubernur tersebut, merupakan orang yang memiliki darah Sula. Sehingga, Muhammad Kasuba memiliki gelar tersebut. Dalam gelar itu, mempunyai arti Katong Pung Ipar, dan bermakna yang sakral, yakni kasih sayang seorang ipar melebihi dari saudara kandung.
"Semua orang tahu bahwa saya bukan orang asli Kepulauan Sula, tetapi istri saya Nurdiana Yoi Sangaji yang satu-satunya adalah putri Sula. Sehingga, muncullah gelar Kit Sau dalam diri saya, dan saya adalah bagian dari orang Sula, "ujar Muhammad, Kasuba saat menyampaikan orasi politiknya dihadapan ratusan masyarakat Desa Falabisahaya, Kecamatan Mangoli Timur, Kepulauan Sula, pada (28/02/2018).
Menurutnya, meskipun ada Paslon yang mengklaim akan menang di Kepulauan Sula, tetapi dirinya juga beroptimis akan menang di Kepsul. Sebab, dirinya juga memiliki gelar Kit Sau. "Saya juga beroptimis menang di Kepulauan Sula. Sebab, kalau dilihat tidak ada Paslon yang memiliki gelar Kit Sau selain Saya (Muhammad Kasuba, red), "jelasnya.
Dihadapan masyarakat Falabisahaya, MK mengatakan, dirinya maju bertarung di Pilgub hanya ada satu niat yaitu memberikan perhatian kepada Kabupaten Kepsul dan Taliabu. Karena selama ini, Kabupaten Kepsul dan Taliabu masih dianak tirikan.
"Setelah saya cari tahu bebagai problem yang ada di Malut, maka saya sampai pada satu kesimpulan bahwa Kepsul harus menjadi sayap Maluku Utara. Karena tanpa kepulauan Sula, Malut tidak akan kuat dan maju. Dan sudah saatnya kita mewujudkan Malut sebagai Provinsi Kepulauan yang ada di Timur Indonesia tepatnya Kepsul dan Taliabu, "tandasnya. (alif)