Lenterainspiratif.id | Pasuruan – Meski telah memasuki bulan suci Ramadhan namun bisnis prostitusi di kawasan Tretes, Kabupaten Pasuruan masih tetap berjalan. Agar tidak terkena razia, para pelaku bisnis prostitusi menerapkan modus yang berbeda.
Menurut Rudi (nama samaran) salah satu penjaga wisma di kawasan tersebut mengatakan, para pemilik wisma lebih memilih menerima tamu yang sudah berlangganan dan hanya melayani Cast On Delivery (COD).
“Tetap buka kok mas, cuman kali ini hanya melayani COD saja,” ucapnya saat menjaga wisma, Sabtu (2/4/2022) malam.
Sedangkan tempat para wanita penghibur itu menjajakan diri terbagi di tiga lokasi, yakni Watuadem, Gang Sono, dan Pesanggrahan. Di malam pertama Ramadan, Sabtu (2/4/2022) ketiga lokasi itu terpantau ramai. Meski dari luar wisma nampak tutup, namun tetap ada orang yang bertugas menawarkan.
“Tidak kita pajang seperti biasa. Hanya dilihat di kamar. Jika cocok iya langsung di bawa ke villa,” jelas Rudi.
Tidak hanya malam hari, siang hari juga buka seperti biasanya. Vila-vila juga sama (buka). “Bagi pengunjung yang menyewa villa biasanya oleh penjaganya tidak diperbolehkan memutar musik secara keras,” tambahnya.
Dilain sisi, seorang penyedia jasa esek-esek dikawasan tersebut mengeluhkan tentang pendapatannya yang menurun drastis saat bulan Ramadhan. “Kalau bulan puasa mereka memilih kos, lalu melayani COD. Kalau tarifnya ya sekitar Rp 500-600 ribu per tiga jamnya,” ujar Mawar (nama samaran). (Suf)