Halsel. Maluku Utara
Lenterainspiratif.com — Mahasiswa Bacan Barat Kabupaten Halmahera Salatan (Halsel) yang tergabung dalam Front Bersama Mahasiswa Bacan Barat (FBMBB) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Halsel. Kamis, (06/02/20).
Massa aksi menggugat pembangunan di wilayah Bacan Barat yang di anggap tidak sesuai dengan amanat Konstitusi yang berlaku.
Kodinator aksi (Korlap) Asdar Ismail kepada media ini mengatakan, pihak yang tergabung dalam Fron tersebut dalam demonstarsinya menuntut kepada Pemerintah Daerah (Pemda Halsel) terkait dengan persoalan dan kegelisahaan yang terjadi di bacan barat yang menurutnya sampai saat ini tidak dapat diselesaikan dengan baik oleh Pemda Halsel.
Lanjut dia, ada kurang lebih tujuh tuntutan kami yaitu masalah pendidikan, Wisata Pogo-pogo, tolak tambang, dan enam kepala Desa yang sampai saat ini tidak ada kejelasan untuk memperjelas kasus enam Desa yang terlibak korupsi itu sudah sampai dimana. Selain ketiga masalah itu, kami juga menyentil persoalan jalan lingkar Pulau Bacan yang sampai saat ini tak kunjung diselesaikan.
“Padahal sudah ada janji di tahun 2011 akan diselesaikan oleh Pemda Halsel namun sampai saat ini yang ada hanya janji tinggal janji karena jalan lingkar itu belum selesai dikerjakan. Kalau Status Wisata Pogo-pogo kami harus diperjelas artinya keberadaan dan letak wisata tersebut berada di wilayah Kecamatan Barat seharusnya wisata tersebut dikeloalah oleh Masyarakat di Kecamatan tersebut, karena itu bukan hak Bupati yang setiap kali di gunakan tempat rapat Bupati, oleh karena itu kami minta bukti terkait pembelian Bupati terhadap wisata tersebut,” tegasnya.
Terpisah, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Bacan Barat (Hipma Bb) Muhajir Abubakar, usai menyampaikan aspirasi saat menggelar demonstrasi, mengatakan aksi tersebut atas bentuk kesadaran mahasiswa Bacan Barat yang terdapat sejumlah Organisasi Kampung (OKK) Bacan Barat yang merasa kecewa terhadapa Bahrain Kasuba selaku Bupati Halsel. Pasalnya mereka menduga bahwa tata kelola struktur organisasi pemerintahan dianggap baik nyatanya masa aksi yang hendak melakukan deminstrasi tesebut merasa tidak dijalankan dengan baik pemerintah dalam mengelolah organisasi tersebut.
“Selama ini kami mengakui bahwa tata kelolah pemerintah sudah baik, namun setelah kami telusuri rupanya organisasi pemerintah dalam mengelolah suatu daerah sangat buruk dan rusak.”tuturnya Muhajir
Lanjut Muhajir, kekecewaan dan tuntutan ini kami harus sampaikan ke Bupati. “entah bliau lagi lobih partai golkar di Jakarta atau kemana, dan Wakil Bupati yang lagi sibuk kampanye untuk calon Walikota di Ternate dan lain sebagainya, kami masih tetap menunggu Pemerintah dalam hal ini Sekda Halsel untuk menjawab atas apa yang di sampaikan oleh masah aksi pada hari ini”.cetusnya
Muhajir juga menyentil persoalan indastruktur pendidikan di Kecamatan Bacan Barat yang satu lokal digunakan belajar dari kelas 1 sampai kelas 6 Sekolah Dasar (SD). Menanyakan hal itu, kata Muhahir satu lokal yang digunakan kelas 1 sampai 6 Sekolah Dasar (SD) yakni sekolah yang berada di Desa Kusubibi Dusun Kusuhijra Kecamatan Bacan Barat Kab. Halsel.
“Distribusi guru- guru yang ada di Bacan Barat guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak pernah meningkat sampai tiga orang PNS, bahkan terdapat kekosongan seperti Desa Nondang Kec Bacan Barat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tersebut gurunya tidak ada hanya terdapat satu guru namun guru tersebut kelulusan perawat Sarjana S1. Hal ini perlu diperhatikan,” tutupnya. (alif)