EkonomiJawa Timur

Malam Megengan, Penjual Bunga di Pasar Tanjung Anyar Kebanjiran Berkah

Pedagang bunga di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Tradisi Megengan yang menandai datangnya bulan suci Ramadan membawa berkah tersendiri bagi para pedagang bunga tabur di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto. Masyarakat yang bersiap menyambut Ramadan biasanya melakukan tradisi nyekar, yaitu berziarah ke makam keluarga. Hal ini meningkatkan permintaan bunga tabur secara signifikan, sehingga para pedagang kebanjiran pembeli.

 

Pantauan di Pasar Tanjung Anyar pada, Kamis (27/2/2025) sekitar pukul 15.20 WIB, deretan lapak bunga tampak memenuhi sisi kiri dan kanan. Para pedagang sudah mulai berjualan sejak dini hari sekitar pukul 05.00 WIB dan terus berlanjut hingga malam.

Beberapa dari mereka merupakan pedagang tetap yang biasa berjualan setiap hari atau pada waktu tertentu, seperti malam Jumat Legi, sementara lainnya adalah pedagang musiman yang memanfaatkan momen menjelang Ramadan untuk berdagang bunga tabur.

 

Salah satu pedagang, Neng Yah, mengungkapkan bahwa penjualannya meningkat drastis dibandingkan hari biasa.

 

“Kalau di hari biasa saya hanya bisa menjual sekitar 15 bungkus bunga, tapi saat menjelang Ramadan ini bisa sampai 40 bungkus lebih,” ujarnya.

 

Ia mengakui bahwa semakin banyaknya pedagang yang bermunculan menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, harga bunga juga mengalami kenaikan, namun keuntungan yang diperoleh tetap jauh lebih besar dibandingkan hari-hari biasa.

 

Senada dengan Neng Yah, seorang pedagang lain bernama Umi juga merasakan lonjakan permintaan bunga tabur yang signifikan.

 

“Saya sebenarnya seorang petani, tapi sejak setahun lalu saya mencoba berjualan bunga setelah diajak tetangga. Menjelang Ramadan ini, penjualannya bisa naik hingga dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa,” jelasnya.

 

Di pasar ini, bunga tabur umumnya dijual dengan harga Rp5.000 per bungkus. Namun, jika pembeli meminta tambahan, harganya pun ikut menyesuaikan.

 

Tradisi nyekar yang masih kuat di masyarakat menjadi faktor utama meningkatnya penjualan bunga tabur menjelang Ramadan. Para pedagang berharap momentum ini terus berlanjut hingga hari-hari besar keagamaan lainnya. Bagi mereka, berdagang bunga bukan sekadar mencari penghasilan, tetapi juga bagian dari upaya menjaga tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.

 

 

Exit mobile version