Jawa TimurPeristiwa

Kunjungan Wapres Makruf Amin Di Mojokerto Dihadiahi Demo Galian C

Kunjungan Wapres Makruf Amin Di Mojokerto Dihadiahi Demo Galian C
Warga seketi saat lakukan demo di lokasi galian c
Kunjungan Wapres Makruf Amin Di Mojokerto Dihadiahi Demo Galian C
Warga seketi saat lakukan demo di lokasi galian c Seketi, Kecamatan Gondang Mojokerto

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Kunjungan kerja Wakil Presiden RI, Prof Dr Makruf Amin yang akan menghadiri sarasehan persatuan Guru nahdlatul ulama ( PERGUNU ) di Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto. Diwarnai demo warga Dusun Seketi, Desa Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, menuntut agar aktifitas galian c dihentikan.

Setidaknya terdapat Puluhan warga melakukan aksi demo menuntut agar aktifitas galian C yang merusak lingkungan serta jalan sesegaera mungkin dihentikan.

Sujari Korlap Aksi mengatakan bahwa seketi dalam kondisi menghawatirkan, pasalnya di dusun tersebut menjadi basis galian c sehingga percepatan perusakanyapun sangat tidak terkendali.

Kami warga Seketi menolak aktifitas galian C, kami mohon kepada Pak Wapres yang hari ini mengunjungi Mojokerto, tolong dengarkan keluhan kami,” tutur Sujari di lokasi, Jumat (3/6/2022).

Lebih lanjut, Sujari menegaskan, warga juga meminta kepada Kapolri untuk menangkap mafia galian C ilegal. Ia juga berharap pemerintah mau melindungi kelestarian alam Mojokerto.

“Kami juga meminta ketegasan Pak Kapolri untuk menangkap predator Galian C Ilegal dan minta pemerintah untuk mencabut ijin penambang perusak lingkungan,” ujar Sujari.

Sebelum menjadi sebuah lokasi pertambangan Galian C, dahulu tempat itu merupakan sebuah lahan pertanian yang cukup subur. Namun saat ini berubah menjadi sebuah area galian melebar hingga ratusan meter.

“Awalnya, tinggi sekali, namun sekarang kedalaman sekitar 50 meter. Kami khawatir ini akan rawan longsor karena batu sebagai penyangga sudah di ambil,” ungkap Sujari.

Akibat galian tersebut, lanjut Sujari, jalan desa menjadi rusak lantaran dilalui truk dan alat berat setiap hari. Akibat jalan rusak banyak warga yang kecelakaan karena kondisi jalan licin dan berlumpur.

“Kondisi jalan sudah diketahui oleh pengusaha dan pemerintah Desa, namun tidak ada tindakan apa-apa,” ujarnya.

Tak hanya sampai disitu, menurut Sujari, warga di dusunnya saat ini juga mengeluh karena air sumur keruh dan kering. Padahal sebelumnya permasalahan ini tidak pernah terjadi.

“Sumur kering, karena sumber-sumber mata air sudah rusak. Padahal ini pegunungan, kok bisa susah air bersih,” pungkasnya.

Dari pantauan dilapangan, Sejumlah poster bertuliskan, ‘Pak Wapres Tolong Kami!!! Perhatikan Kerusakan Lingkungan di Bumi Majapahit’. Ada juga yang bertuliskan, ‘Pak Wapres!!! Tolong Hukum Berat Perusak lingkungan!!. (Diy)

Exit mobile version