Budaya

Kerbau Keramat Kraton Surakarta Mati Proses Penguburan Layaknya Manusia

Kerbau Keramat Kraton Surakarta Mati Proses Penguburan Layaknya Manusia
Foto : Proses penguburan kerbau keramat
Kerbau Keramat Kraton Surakarta Mati Proses Penguburan Layaknya Manusia
Foto : Proses penguburan kerbau keramat

Lenterainspiratif.com | Solo – kerbau bule keramat di Solo mati dan dikafani, kerbau bule itu merupakan keturunan Kebo Kyai Slamet milik Keraton Kasunanan Surakarta. Kerbau keramat paling tua itu mati pada Rabu (11/11) lalu.

Saat ini jumlah kerbau bule yang dipelihara di alun-alun Kidul tinggal 21 satu ekor.

“Di Alun-alun Kidul ada 22 kerbau. Ini yang tertua, namanya Manis Sepuh. Usianya kurang tahu, karena sejak saya kecil sudah ada. Meninggal tadi pagi jam 07.00 WIB,” kata Heri Sulistyo pawang kerbau bule keturunan kerbau Kyai Slamet saat dijumpai di Alun-alun Kidul, Solo.

Heri mengatakan bahwa kerbau bernama Nyai Manis Sepuh itu sudah sakit selama 5 hari dan sudah di cek kesehatannya oleh dokter dan didiagnosis sakit radang lambung.

Nyai Manis Sepuh dikuburkan sore hari setelah kematiannya di kandangnya yang berada di Sitinggil Alun-alun Kidul.

“Kerbau ini biasanya cari tempatnya sendiri kalau mati. Kita kuburkan di dekat tempatnya mati. Kalau ini kan mati di kandang,” ujar dia.

Butuh waktu berjam-jam untuk menggali tanah karena menyesuaikan ukuran kerbau keramat milik Keraton Solo yang besar itu. Beberapa perlengkapan disiapkan untuk prosesi adat.

“Setelah liang siap, kerbau kita mandikan, lalu dikafani pakai kain mori, atasnya dikasih plastik. Sebelum dikubur didoakan dulu oleh ulama Keraton,” kata Heri.

Kebo bule Kyai Slamet adalah kerbau keramat milik Keraton Surakarta. Keturunannya kemudian beranak-pinak. Selama ratusan tahun tradisi memelihara keturunan kerbau bule Kyai Slamet tersebut masih dilestarikan pihak keraton.

Dalam acara kirab pusaka di malam 1 suro yang biasa digelar oleh Keraton Surakarta, kawanan kebo bule ini selalu di tampilkan di barisan paling depan. (dad)

Exit mobile version