Lenterainspiratif.id | Gaya Hidup – Phubbing merupakan istilah baru yang berasal dari dua suku kata, yakni phone dan snubbing. Hal ini mengacu pada perilaku seseorang yang lebih banyak berfokus pada gadget dibandingkan dengan seseorang yang menjadi lawan bicara.
Ciri-ciri orang dengan kondisi phubbing biasanya kerap melakukan dua pembicaraan sekaligus. Tidak hanya secara langsung, tapi juga melalui telepon genggam.
Ada juga yang justru lebih mementingkan komunikasi melalui virtual, daripada obrolan secara langsung. Hal ini bisa terjadi karena ia akan merasa sangat gelisah dan bingung saat tak ada handphone dalam genggamannya.
Tak ayal jika alat komunikasi yang satu ini seolah tak dapat lepas atau dihindari. Hingga kemudian banyak dari mereka yang justru tidak fokus saat diajak berbicara.
Jika sudah demikian, tak heran hubungan sosial pun menjadi rusak karena terganggu. Selain lawan bicara merasa tidak dihargai, tentu saja banyak kesempatan dan momen yang jadi terlewatkan. Terlebih, jika hal ini terjadi saat bersama dengan pasangan.
Alhasil, pasangan akan merasa komunikasi kurang atau bahkan tidak memuaskan. Jadi, memungkinkan timbulnya salah paham, perselisihan, dan sejenisnya yang bisa mengarah pada perpisahan.
Dalam kondisi yang lebih parah, tidak menutup kemungkinan membuat pelaku phubbing justru mengalami depresi.
Gangguan mental tersebut terjadi karena ia baru menyadari bahwa tak hanya hubungan sosialnya yang rusak. Namun, juga aktivitas fisiknya yang menjadi semakin berkurang.
Untuk menghindari rasa penyesalan dikemudian hari, maka sebaiknya hindari penggunaan gadget secara berlebihan. Terlebih ketika sedang berkomunikasi langsung dengan orang lain.
Fokuskan diri pada pembicaraan yang sedang disampaikan oleh lawan bicara. Hal ini berguna untuk menjaga hubungan tetap baik. Selain itu menghindari risiko terparah yang mungkin terjadi pada diri sendiri, yakni perasaan depresi. (Suf)