Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Di usianya yang tidak lagi muda Sholikan (74), terus menebar manfaat bagi masyarakat, utamanya bagi para pengguna jalan.
Solikhan sehari-hari menjadi relawan penjaga perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Kota Mojokerto, tepatnya di Kelurahan Bloto, Kecamatan Surodinawan, Kota Mojokerto.
Hal itu ia lakukan bukan tanpa alasan, salah satunya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan di perlintasan Kereta Api tanpa palang pintu.
“Saya sudah 8 tahun jaga di pinggir jalan kereta api, saya juga punya penyakit jantung, tapi saya tidak tega jika meninggalkan jalan kereta api tanpa ada yang menjaga karena banyak orang yang berlalu lalang melewati situ dan sudah banyak terjadi kecelakaan” ucap Solikhan dalam acara Jumat Curhat yang digelar di Rumah Rakyat, Kota Mojokerto, Jumat (20/1/2023).
Lansia yang kini menderita penyakit jantung itu pun menegaskan bahwa perlintasan kereta api tanpa palang pintu sangat membahayakan masyarakat dan pengguna jalan.
“Ada rumah saudara saya juga pernah tertabrak mobil karena dari situ tidak ada palang pintu saat kereta api lewat,” tegas warga kelurahan Bloto tersebut.
Menanggapi hal itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Toni Harmanto, M. H mengatakan bahwa hal itu akan menjadi atensi dari pihak kepolisian,” ucapnya.
Diketahui, acara Jumat curhat merupakan salah satu kegiatan yang diadakan pihak kepolisian untuk memberi ruang bagi masyarakat luas agar bisa berbicara atas keluh kesah yang dialami oleh mereka masing-masing.
Kegiatan yang bertempat di Rumah Rakyat Jl. Hayam Wuruk No.50, Margelo, Magersari Kota Mojokerto itu dihadiri oleh Ibu Walikota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari (Neng ita) dan Bapak Kapolda Jawa Timur Irjen. Pol Dr. Toni Harmanto, M. H. bersama jajarannya. (Fin)