LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Demi menjaga kondusifitas wilayah Mojokerto Raya Ketua Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW TM) Mojokerto Raya menghimbau kepada saudara seasuhan untuk tidak melakukan demo atau gerakan apapun pada 16 Januari 2024 besok.
Siswanto Ketua PSHW TM Mojokerto Raya menghimbau kepada seluruh saudara seasuhan dimanapun berada agar tidak melakukan aksi yang tidak berguna, hal itu demi menjaga kondusifitas Mojokerto.
” Kami memahami bahwa keinginan saudara seasuhan semua ingin mengawal jalanya sidang saudara kita yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap anggota perguruan lain. Namun karena situasinya tidak memungkinkan maka kami memohon agar jangan melakukan aksi apapun yang akan menimbulkan situasi yang kurang kondusif”, katanya Senin (15/01/2024).
Lebih lanjut pria yang sering disapa Shiro ini juga menegaskan bahwa pelaksanaan sidang besok ditunda sesuai surat dari pengadilan Negeri Mojokerto nomor 251/KPN W14W14-U12 /HK2.i./I/2024 tentang penundaan persidangan sesuai dengan isi suratnya bahwa terdapat informasi khusus dari Satintelkam Polres Mojokerto sehingga sidang ditunda.
” Sekali lagi, Kami tegaskan agar semua saudara seasuhan menahan diri agar tidak melakukan aksi pada selasa besok apapun alasanya, jika tidak mengindahkan himbauan sekaligus intruksi jika terjadi sesuatu tentunya kami tidak bertanggungjawab”, Tegasnya sambil menunjukan foto surat penundaan persidangan.
Sebelumnya, Ratusan anggota perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) datangi Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto, Rabu (10/1/2025). Kedatangan mereka untuk mengawal proses persidangan rekannya yang tersandung kasus pengeroyokan.
Dengan memakai baju serba hitam, ratusan anggota silat tiba di depan PN Mojokerto Jalan RA Basoeni, Kecamatan Sooko, sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka datang dengan mengendarai motor sambil membawa atribut perguruan seperti seragam silat dan bendera PSHW.
Aksi solidaritas perguruan silat PSHW kali ini mendapatkan pengawalan ketat dari personel kepolisian.
Dalam orasinya, Kordinator aksi Siro menyampaikan, aksi hari ini sebagai bentuk solidaritas terhadap anggota PSHW yang kini diadili karena dituding melakukan pengeroyokan pesilat di Jetis, Mojokerto. Ia menganggap, dua anggota PSHW yang hari ini disidang tidak pernah melakukan pengeroyokan dan menjadi korban salah tangkap.
“Karena itu kedatangan kita hari ini untuk saudara kita yang terindikasi dizolimi,” ucapnya.
Oleh karenanya, lanjut Siro mengatakan, ia meminta agar hakim PN Mojokerto bersikap objektif dalam memeriksa perkara ini. Ia juga mengancam, jika dalam proses pengadilan perkara ini ditemukan kejanggalan-kejanggalan, PSHW akan kembali melakukan aksi dengan massa yang lebih banyak.
“Apabila nanti kita temukan ada pihak yang menekan atau tidak adil, kita akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar,” tegasnya.
Siro menuturkan jika perguruan PSHW menjunjung tinggi nilai-nilai kesantunan. Untuk itu ia berpesan agar para massa aksi taat hukum dan menjaga ketertiban dalam aksi kali ini.
“Dan nanti saat pulang ikuti arahan dan pak Polisi. Karena disini pak Polisi tidak menekan kita tapi mengamankan agar kondisi tetap kondusif,” pungkasnya.( Diy)