JAKARTA, LenteraInspirarif.id – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno meluruskan kabar miring terkait kadernya, Sigit Purnomo atau yang dikenal sebagai Pasha Ungu. Ia memastikan isu pengunduran diri Pasha dari kursi DPR RI adalah tidak benar alias hoaks.
“Hoaks itu,” tegas Eddy saat dikonfirmasi, Senin (25/8/2025).
Kabar Pasha mengundurkan diri dari DPR RI pertama kali berseliweran di media sosial. Sebuah video dengan narasi menyebut vokalis band Ungu sekaligus anggota DPR RI itu enggan ikut menikmati “uang haram” para anggota dewan.
Narasi tersebut cepat menyebar dan menimbulkan spekulasi di kalangan publik, apalagi mengingat Pasha kerap jadi sorotan sejak masuk Senayan pada periode 2019–2024 dan kembali terpilih di periode berikutnya.
Isu ini makin santer setelah sikap Pasha pada Sidang Tahunan MPR RI, Jumat (22/8/2025), menjadi bahan perbincangan. Saat itu, Presiden Prabowo Subianto baru saja selesai menyampaikan pidato kenegaraan.
Dalam sesi hiburan, mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) membawakan lagu daerah Sajojo dan Gemu Fa Mi Re. Banyak anggota DPR berdiri dari kursinya dan berjoget bersama, namun Pasha tampak hanya duduk diam.
Aksinya menuai pujian dari warganet yang menganggapnya lebih peka terhadap kondisi bangsa. Namun menariknya, Pasha justru membela rekan-rekannya di parlemen.
Pasha menolak anggapan bahwa anggota DPR yang berjoget tidak peka dengan rakyat. Menurutnya, sikap tersebut tidak bisa dijadikan tolok ukur kepedulian anggota dewan.
“Oh iya dong (tetap sensitif). DPR ini saya kira pasti peka, karena salah satu tujuan kita ini kan membuat undang-undang yang terbaik untuk masyarakat di seluruh sektor kehidupan,” ujar Pasha di Kompleks Parlemen, Senayan.
Menanggapi isu yang beredar, Eddy Soeparno menegaskan bahwa Pasha masih aktif bekerja di Komisi VIII DPR RI yang membidangi agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan.
PAN, kata Eddy, tetap memberikan dukungan penuh kepada Pasha untuk menjalankan tugas-tugas legislatif. Dengan demikian, isu pengunduran diri Pasha dari DPR RI dipastikan tidak benar.
