LenteraInspiratif.id | Mojokerto – Kecelakaan kembali terjadi di Trowulan Mojokerto. Truk gandeng terguling saat berusaha menerobos razia di Jembatan Timbang. Bahkan, truk bermuatan jagung itu hampir menabrak petugas.
Kejadian ini terjadi pada, Jumat (2/11/2022). Berawal saat truk gandeng dengan nopol L 9621 UC melaju dari timur ke barat atau dari Surabaya ke Jombang. Truk itu dikemudikan Muhamad Yunus (29), warga Desa Karangdong, Driyorejo, Gresik
Setibanya di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau Jembatan Timbang Trowulan sekitar pukul 08.30 WIB, truk bermuatan jagung itu mendadak oleng ke kanan.
Menurut keterangan saksi mata yang juga warga setempat Wartik (56) sebelum terguling truk gandeng itu sudah diarahkan petugas UPPKB Trowulan untuk masuk ke jembatan timbang. Diduga sang sopir menerobos karena tidak mau masuk jembatan timbang.
“Kemungkinan sopir truk tidak mau masuk ke jembatan timbang, kemungkinan saking kencangnya, lalu banting setir ke kanan menabrak median jalan, akhirnya terguling,” kata Wartik di lokasi kecelakaan, Jumat (2/12/2022).
Truk itu terguling ke lajur kanan jalur Jombang-Surabaya. Muatan berupa biji jagung tumpah di jalan. Wartik mengatakan, kejadian ini sempat akan terjadi pertikaian antara sopir dan petugas jembatan.
“Sopir sempat mau menghajar petugas jembatan timbang. Akhirnya ada yang melerai sehingga tak sampai baku hantam,” aku Wartik.
Sementara itu, sang sopir truk Yunus mengetakan, dirinya mengikuti mobil di depannya yang berhasil lolos razia di depan UPPKB Trowulan. Disaat dirinya menerobos razia itu, menurutnya salah seorang petugas jembatan timbang memukul spionnya. Dirinya yang terkejut, sontak membanting setir ke kanan sampai menabrak median jalan.
“Saya mengikuti truk di depan saya yang lolos. Spion saya yang sebelah kanan dipukul oleh petugas rompi merah,” ungkapnya.
Petugas UPPKB Trowulan Anggianto Siregar mengatakan, operasi di depan jembatan timbang digelar sejak pukul 08.00 WIB. Operasi ini untuk memeriksa kendaraan angkut barang yang melintas dari arah Surabaya.
Sekitar pukul 08.30 WIB, datang truk gandeng nopol L 9621 UC dari arah Surabaya melaju di lajur kanan jalur arteri. Truk itu diarahkan masuk ke UPPKB Trowulan untuk menjalani pemeriksaan.
Yunus sempat membelokkan truk ke lajur kiri. Namun truk gandeng itu terus tancap gas ke arah Jombang dan menerobos razia. Truk gandeng itu akhirnya menabrak water barier yang berada di sebelah selatan pintu masuk jembatan.
“Ketika sudah di lajur kiri, dia banting setir ke kanan. Jadi, dia melaju zig zag, petugas mau ditabrak,” tuturnya.
Menurut Anggianto, truk gandeng itu melaju dengan kecepatan 60 km dan memiliki muatan sekitar 40 ton lebih. Sopir truk tidak membawa SIM, STNK dan buku uji KIR.
“Hanya bawa KTP, kencang dia, water barier saja ditabrak sampai terpental,” jelasnya.
Anggianto menampik memukul spion sisi kanan truk sarat muatan biji jagung tersebut. Menurutnya, pengakuan sopir truk yang nekat menerobos razia karena mengikuti kendaraan di depannya yang lolos, juga tidak benar.
“Kami tidak memukul, kami mengarahkan. Stick lamp mengenai bodi sebelah kanan truk. Tidak kena spionnya, itu pembelaan sopirnya saja. Tidak ada kendaraan angkutan barang yang lolos. Jalan di depannya longgar, kalau ada kendaraan di depannya pasti kena tabrak juga,” tandasnya.
Sejumlah anggota Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto berada di lokasi untuk melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi. Hingga pukul 11.00 WIB, evakuasi truk yang terguling belum rampung. Kecelakaan ini juga mengakibatkan arus lalu lintas dari arah Surabaya maupun Jombang tersendat. (Diy)