Daerah

Gedung BLK Milik Pemprov Dijadikan Rumah Sakit Darurat Corona Ditolak Warga

foto : detik.com
foto : detik.com

lenterainspiratif.com | Ponorogo – Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengusulkan agar gedung Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemprov dijadikan rumah sakit darurat jika pasien Corona di Ponorogo meningkat. Namun warga di sekitar BLK yang terletak di Desa Karanglo Lor, Kecamatan Sukorejo menolak wacana tersebut.

Alasannya, warga khawatir tertular virus Corona. Salah satu warga, Bonari mengatakan pihaknya keberatan jika BLK digunakan sebagai rumah sakit darurat. Dia beralasan BLK berada dekat dengan pemukiman warga. Selain itu di dalam lingkungan BLK terdapat rumah dinas para pegawai.

“BLK ini kan di sekitar perumahan warga, di dalam BLK ada rumah para pegawai juga, warga kan takut tertular,” tutur Bonari, Selasa (14/4/2020).

Bonari menambahkan pihaknya mengetahui rencana tersebut dari media sosial. Dia pun berharap Pemkab Ponorogo bisa menggunakan tempat selain BLK. “Harapan warga, pemkab bisa menggunakan tempat lain,” jelas Bonari.

Kadinkes Ponorogo Rahayu Kusdarini menambahkan Satgas COVID-19 Kabupaten Ponorogo saat ini tengah menginventarisir tempat-tempat yang memungkinkan dijadikan isolasi berkelompok. Bahkan juga mau menyiapkan rumah sakit darurat yang bisa digunakan untuk merawat dengan keluhan-keluhan ringan.

“Salah satunya BLK ini, namun warga Karanglo Lor resah. Sehingga hari ini Muspika Kecamatan Sukorejo mengumpulkan warganya untuk melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya Pemkab untuk menyiapkan tempat,” papar Irin.

Menurut Rahayu, Pemkab belum memutuskan mana saja lokasi yang akan dipakai. Sebab, penentuan lokasi harus melihat berbagai pertimbangan. “Terutama segi kamar, banyak kamar yang bisa dengan cepat kita gunakan. Kalau menggunakan GOR, kan harus membentuk ruang-ruang,” imbuh Irin.

Namun Irin berharap jumlah pasien terdampak Corona ini tidak akan meledak jumlahnya.

“Kami ini mengikuti perkembangan, harapan kami tidak berkembang ke arah situ (lonjakan pasien). Kami harus siap dengan segala kemungkinan, makanya dibutuhkan perencanaan lokasi-lokasi,” pungkas Irin. (detik.com)

Exit mobile version