Daerah

Fuad Asrullah Sidik ; Pemberitaan Tentang Pemadaman Listrik Jiko Tak Beraturan Itu Bohong

Foto : Ilustrasi
Fuad Asrullah Sidik ; Pemberitaan Tentang Pemadaman Listrik Jiko Tak Beraturan Itu Bohong
Foto : Ilustrasi

Lenterainspiratif.com | Halsel – Kepala Cabang PLN Jiko Kecamatan Mandioli Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Fuad Asrullah Sidik, menilai pemberitaan yang dipublikasikan di beberapa media sosial tentang, “Pemadaman Listrik Tak Beraturan, Warga Desak Copot Kepala PLN Jiko”, itu adalah Bohong.

Fuad Asrullah Sidik, Kepala Cabang PLN Jiko, saat di konfirmasi awak media melalui whatshap Jumat (22/05/2020), Dirinya menyampaikan pemberitaan yang mengatasnamakan warga Bahu, Kecamatan Mandioli adalah oknum yang secara kepribadian sengaja mengatasnamakan warga desa Bahu.

Sementara itu kata Fuad, dari pihak kepala desa Bahu, kepala pemuda Bahu serta mayoritas masyarakat Desa Bahu tidak mengetahui atas pemberitaannya.

“Memang betul, kalau lampu kadang-kadang padam, hanya saja dirinya (oknum) tersebut sudah sesalkan dengan kebijakan pemberitaanya, hingga dirinya pun secara langsung hadir di kantor cabang PLN Jiko untuk mengklarifikasi pemberitaanya,” Ujar Kapala Cabang PLN Jiko Halsel ini.

“Saya terima dengan baik atas pemberitaannya, tapi saya secara pribadi pun masih resah dengan oknum pribadi yang mengatasnamakan warga Bahu,” Sesalnya Fuad.

Lanjut Fuad, memang lampu Kadang-kadang mati, terkecuali ada gangguan sesaat, setelah itu mulai kembali normal.

“Hanya saja di hari rabu malam 20 Mei 2020 kemarin ada gangguan berat, terletak di Desa Bobo yaitu tumbangnya pohon, makanya lampunya agak lama mati dan akses juga setengah mati untuk di jangkau, tetapi kami tetap saja pergi dan perbaiki, hingga normal kembali berkisar pukul 01.30 Wit malam hari,” Jelasnya.

Fuad bilang, atas kejadian itu lah tiba-tiba ada berita menyangkut dengan pemadaman lampu yang tak beraturan itu.

“Maka dengan hal tersebut, saya secara pribadi sebagai kepala cabang PLN Jiko, meminta kepada publik agar hilangkan prasangka buruk tentang pemberitaan yang terlanjur di publikasikan itu, karena berita yang di publikasikan itu menjadi kesalahpahaman, dan itu tidak benar,” Tutupnya. (Toks).

Exit mobile version