Jawa TimurPeristiwa

Dua Hari Setelah Diresmikan, Monumen Garuda di Trowulan Malah Ditutup

Monumen Garuda, Trowulan, Mojokerto,
Monumen Garuda di Trowulan, Mojokerto

Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Monumen Garuda Pancasila yang di bangun kompleks ponpes Pendopo Agung, kecamatan Trowulan, Mojokerto ditutup. Padahal, patung raksasa Garuda dengan posisi menghadap ke depan ini baru saja diresmikan.

Peresmian Monumen Garuda ditandai dengan penabuhan gong yang dilakukan Romo KH Husein Ilyas di Ponpes Segoro Agung, di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Turut hadir anggota Komisi 8 DPR RI, perwakilan DPRD Jatim, pengasuh Ponpes Segoro Agung KH Agung Bimo Agus Sunarno, serta sejumlah pejabat lainnya.

Pantauan dilokasi pada, Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 12.00 WIB terlihat bangunan setinggi 5 meter ini tertutup kain berwarna kain kuning. Didepan patung, terdapat kain terpal yang disangga pilar bambu sehingga menutupi bagian kepala.

Disebelah monumen, terlihat batu prasasti dengan bubuhan tanda tangan sebagai simbol peresmian.

Warga sekitar Zuli (42) mengatakan pembangunan proyek ini dilakukan sekitar 6 bulan lalu dan diresmikan pada Jumat (17/9/2022) kemarin.

“Jumat malam kemarin diresmikan, (malam peresmian) ada pengajian dan pagelaran wayang kulit,” ucapnya, Minggu (19/8/2022).

Meski begitu, monumen ini kembali ditutup dengan terpal. Penutupan ini dilakukan pagi hari tadi. Hanya saja dia tidak tau alasan monumen ini ditutup.

“Ditutupnya pagi tadi, tidak tau alasannya, mungkin mau dipasang lampu,” bebernya.

Sementara itu, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, monumen ini merupakan simbol meneguhkan nilai-nilai kebhinekaan masyarakat.

“Kabupaten Mojokerto yang berdasarkan peninggalan sejarah, bukti-bukti sejarah yang ada, merupakan pusat kerajaan Majapahit, yang menjadi cikal bakal NKRI. Di sini dulu para leluhur pemersatu bangsa ini menorehkan sejarah, memperjuangkan dan mewariskan nilai-nilai luhur bangsa, sehingga hingga saat ini kita masih dalam ikatan persaudaraan yang tidak bisa dilepaskan satu sama lain,” jelas Ikfina.

Ikfina menerangkan, dalam rangka melestarikan nilai-nilai leluhur dari para leluhur Majapahit, Kabupaten Mojokerto mengambil kemegahan kerajaan Majapahit sebagai city branding.

“Dalam rangka melestarikan nilai-nilai leluhur dari para leluhur kita Majapahit, kita mengambil city branding, city branding yang kita ambil yakni ‘Full Of Majapahit Greatness’,” tukasnya. (Diy)

Exit mobile version