Lenterainsipiratif.id | Ternate – Dewan Pimpinan Kota Suluh Perempuan Indonesia (DPK-SPI) Ternate akan mengagendakan kegiatan, Pendidikan Dasar Organisasi (PDO) pada tanggal 13 November 2021 – 14 November 2021, dengan tema, “Membangun Kesadaran Perempuan Berbasis Massa Sebagai Gerakan Kolektif Yang Revolusioner”, yang bertempat di Pantai Kastela, Kecamatan Pulau Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Ketua Panitia PPSP, Ambiyati Hani saat di konfirmasi awak media, Kamis (11/11/2021), menyampaikan bahwa demi menjaga dan membesarkan organisasi melalui basis massa yang banyak. Maka kata Atika sapaan akrab Ambiyati, maka solusinya adalah untuk membuat Pendidikan Politik di Suluh Perempuan Kota Ternate.
“Ya kami dari DPK SPI Ternate dalam waktu dua hari kedepan ini akan membuat kegiatan Pendidikan Politik Suluh Perempuan, hal itu untuk begaimana untuk bangunkan kesadaran para kaum perempuan Kartini muda yang saat ini sadar akan ketertindasan dan kekerasan yang terjadi saat ini,” ucapnya.
Pihaknya pun kembali mengajak kepada seluruh kaum perempuan baik yang telah berorganisasi juga belum berorganisasi, Suluh Perempuan membuka ruang kebebasan untuk bergabung dan mendaftar diri untuk mengikuti PDO yang di gelar nantinya di pantai Kestela Kota Ternate.
Sementara itu, Ketua DPK SPI Ternate, Erlly Dwi Yulanda Salatu, mengatakan dalam menyambut Konferensi Suluh Perempuan di Kota Ternate yang pertama kali maka sebelumnya mereka untuk membuka Pendidikan Dasar Organisasi.
Menurut Dwi sapaan akrab Erlly bahwa dalam pendidikan dasar organisasi ini sengaja di angkat tema, “Membangun Kesadaran Perempuan Berbasis Massa Sebagai Gerakan Kolektif Yang Revolusioner”.
“Tema yang kemudian menjadi salah satu konsep kami dalam membuka Pendidikan dasar ini. Dan menjadi harapan besar kami untuk seluruh Perempuan dapat bergabung dalam wadah Gerakan Perempuan ini,” ujarnya.
Lanjut Dwi, secara kacamata terlihat untuk Gerakan perempuan saat ini masih jauh dari Kata Persatuan, olehnya itu di butuhkan kesadaran besar bagi perempuan dalam berorganisasi. “Dalam kesadaran berorganisasi ini kami harapkan tidak sebatas kalangan mahasiswi tapi sampai pada tingkatan desa sebab sasuai dengan aturan dasar organisasi Suluh perempuan ini adalah organisasi yang Demokratis dan universal terbuka bagi seluruh kaum perempuan Indonesia khususnya kota Ternate.
Karena kata Dia, pihaknya percaya bahwa jalan satu satunya untuk membebaskan perempuan dari ketertindasan adalah dengan mengubah perempuan itu sendiri, sehinga ketika perempuan sadar akan kondisi mereka maka Gerakan Kolektif perempuan akan siap berjuang dalam mencapai Keseteraan Gender dan kesejahteraan sosial.
“Sehingga masyarakat kita akan Hidup dengan berpedoman pada Dasar negara kita yaitu PANCASILA,” tandasnya. (Toks).