Lenterainspiratif.com | Washington DC – Donald Trump mengatakan 99% kasus infeksi COVID-19 tidak berbahaya. Gedung Putih membela klaim Trum dengan dalih bahwa pernyataan Trum merujuk pada angka kematian virus Corona yang relatif rendah.
“Apa yang Presiden tunjukkan.. adalah pernyataan faktual, pernyataan yang berakar pada sains dan pernyataan yang merujuk pada fakta bahwa kematian di negara ini sangat rendah,” tegas Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, dalam konferensi pers seperti yang dilansir dari CNN, Selasa (7/7/2020).
Johns Hopkins University (JHU) menunjukkan data angka kematian akibat Covid-19 mencapau 4,6%.
McEnany juga menyinggung terkait beberapa grafik yang disebutnya menunjukkan grafik kematian yang rendah, ia mengklaim ada salah satu grafik yang menunjukkan kematian di AS tak lebih tinggi dari Italia, Prancis, dan beberapa negara lain.
“Itu menunjukkan kinerja hebat pemerintahan ini dengan pengobatan,” ujarnya.
Dikutip dari Detiknews, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperkirakan hanya 35 persen kasus Corona merupakan kasus tanpa gejala (asymptomatic). Sejauh ini lebih dari 2,9 juta kasus Corona dengan lebih dari 130 ribu kematian.
“Presiden menekankan fakta bahwa sebagian besar warga Amerika yang terinfeksi virus Corona akan berhasil keluar dari situasi ini,” terang McEnany. “Presiden tidak meremehkan kegawatan virus,” tegasnya, sembari menekankan adanya ‘penurunan 10 kali lipat dalam angka kematian’.
“Presiden menjelaskan bahwa kita berduka saat hanya satu nyawa hilang,” tandasnya.
Berikut Klaim kontroversi Trump yang ia sampaikan dalam acara peringatan kemerdekaan AS di Gedung Putih pada 4 Juli.
“Sekarang kita telah melakukan tes, terhadap nyaris 40 juta orang. Dengan melakukan itu, kita menunjukkan hasil kasus-kasus — 99 persen di antaranya sama sekali tidak berbahaya — yang tidak bisa ditunjukkan oleh negara lain karena tidak ada negara lain yang memiliki kemampuan tes yang kita miliki. Bukan masalah jumlah atau masalah kualitas,” ujar Trump. (tim)