Lenterainspiratif.id | Mojokerto – Ditengah fenomena bendera one piece sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengajak seluruh lapisan masyarakat umtuk mengibarkan Bendera Merah Putih secara serentak di seluruh penjuru kota.
Ajakan tersebut disampaikan langsung oleh Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, dalam Apel Persiapan Pengibaran Bendera Merah Putih Serentak yang digelar di Lapangan Sasana Praja Abhipraya, Balai Kota Mojokerto, pada Kamis (7/8).
“Mulai 1 hingga 31 Agustus 2025, kita laksanakan Gerakan Pembagian dan Pengibaran Bendera Merah Putih secara serentak sebagai bentuk nyata cinta kepada tanah air,” seru Ning Ita.
Gerakan nasional ini bukan hanya menjadi simbol peringatan kemerdekaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan terhadap simbol negara. Ia menegaskan pentingnya peran aktif seluruh elemen masyarakat mulai dari individu, organisasi, partai politik, pelaku usaha, hingga unsur pemerintahan dan swasta untuk berpartisipasi dalam mengibarkan bendera merah putih di rumah, kantor, dan tempat umum.
Ning Ita juga menyoroti pentingnya publikasi gerakan ini secara masif melalui berbagai media, termasuk media sosial, agar semangat merah putih terasa oleh seluruh masyarakat Mojokerto.
Namun dalam kesempatan itu, Ning Ita juga menyinggung fenomena pengibaran bendera yang tidak sesuai ketentuan. Seperti maraknya pengibaran bendera fiksi “One Piece” yang muncul di sejumlah daerah.
“Tindakan semacam ini tidak hanya mencederai penghormatan kita terhadap simbol negara, tapi juga bisa dimaknai sebagai bentuk makar yang jelas dilarang oleh hukum,” tuturnya.
Lebih lanjut ia meminta agar di Kota Mojokerto tidak ada pengibaran bendera one piece atau selain Bendera Merah Putih yang sah sebagai simbol kedaulatan negara.
Pengibaran serentak Bendera Merah Putih juga dilakukan secara serentak oleh Pemkot di berbagai titik Kota Mojokerto, termasuk Alun-alun Arya Wiraraja, Jalan Pahlawan, Jalan Gajahmada, serta beberapa titik strategis lainnya yang ditentukan oleh masing-masing kelurahan.
Melalui gerakan ini, Pemerintah Kota Mojokerto ingin memastikan bahwa semangat nasionalisme tetap berkobar dan simbol negara tetap dijunjung tinggi di tengah masyarakat. ( Roe/ ADV)