MOJOKERTO, LenteraInspiratif.id – Pemerintah Kota Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi kolam air hangat bor-boran di lingkungan Kedungsari, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Rabu (9/7/2025) malam. Sidak dilakukan menyusul laporan warga dan maraknya isu di media sosial soal dugaan penyalahgunaan tempat tersebut.
Tim gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto langsung terjun ke lokasi. Hasilnya, ditemukan kondisi lingkungan yang gelap, kotor, serta sejumlah barang mencurigakan berserakan di sekitar kolam.
> “Kami temukan area sangat gelap, banyak sampah seperti bungkus sabun, deterjen, hingga alat kontrasepsi,” ungkap Plt Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Abdul Rachman Tuwob.
Pihaknya menegaskan akan memperkuat pengawasan dan menindaklanjuti temuan tersebut. Patroli akan digelar rutin, terutama pada malam hari untuk mencegah aktivitas yang tidak sesuai dengan fungsi fasilitas umum tersebut.
> “Kami tetap lakukan mitigasi risiko. Lokasi ini rawan disalahgunakan karena cukup tersembunyi. Kami akan tingkatkan patroli ke depannya,” tegas Rachman.
Dishub Bakal Pasang Lampu, DLH Turun Tangan
Dalam sidak itu, Dishub Kota Mojokerto menyatakan akan segera memasang lampu penerangan di lokasi bor-boran untuk memastikan area tersebut tidak lagi gelap dan bisa terpantau dengan baik saat malam hari.
> “Penerangan jadi prioritas agar tidak terjadi lagi penyalahgunaan. Besok juga langsung dibersihkan oleh DLH,” terang Rachman.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dijadwalkan akan melakukan pembersihan menyeluruh pada esok harinya, sebagai langkah awal perbaikan kondisi fisik lingkungan.
Pemkot Minta Maaf dan Siap Evaluasi
Kepala Dishub Kota Mojokerto, Amin Wachid, menyampaikan permintaan maaf atas kondisi yang terjadi. Ia menegaskan bahwa lokasi tersebut merupakan aset Pemkot dan akan segera dievaluasi agar bisa dimanfaatkan secara positif.
> “Kami minta maaf kepada masyarakat. Ke depan, tempat ini akan dikelola lebih baik dan tidak dibiarkan terbengkalai,” kata Amin.
Konteks Sidak: Respons Isu di Media Sosial
Sidak ini dilakukan tak lama setelah mencuatnya informasi di sejumlah grup media sosial, khususnya komunitas gay Mojokerto, yang menyebut bor-boran Kedungsari sebagai titik pertemuan. Beberapa unggahan bahkan menyarankan anggotanya untuk tidak meninggalkan alat kontrasepsi bekas di lokasi.
Warga sekitar pun mengakui telah lama mencurigai aktivitas menyimpang di area tersebut, terutama pada malam hari. Namun, Ketua RT setempat, Sumali, membantah adanya aktivitas tersebut saat patroli lingkungan dilakukan.