Lenterainspiratif.id, Mojokerto – Bau tidak sedap yang diduga berasal dari lahan bekas galian-c yang kini disinyalir beralih fungsi menjadi tempat pembuangan limbah membuat warga Desa Wonoploso, Kecamatan Gondang, Mojokerto resah.
Salah satu warga Wonoploso berinisial YD mengatakan, warga setempat yang resah akhirnya mendatangi lokasi pembuangan limbah tersebut pada Rabu (4/5/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.
Disaat bersamaan, terdapat truk yang hendak menurunkan muatannya sedang mogok. Warga pun membawa truk tersebut ke balai desa untuk dilaporkan ke kepala desa.
“Saat rusak ini warga mendorong dan diarahkan ke balai desa,” ucapnya saat ditemui lenterainspiratif.id pada, Kamis (5/5/2022).
Adapun di balai desa, warga yang ditemui oleh suami Kepala Desa dan penyedia lahan yang berinsial SL. Dalam pertemun tersebut, suami Kades mengatakan akan memberhentikan aktivitas di lahan bekas galian-c ini. Sementara SL memberikan kesanggupan bisa menghilangkan bau dengan jangka waktu satu minggu.
“Kepala desa tidak datang yang mewakili suaminya. Malamnya truknya sudah dilepas,” jelas YD.
Dalam cerita yang disampaikan YD, bau tak sedap tersebut mulai tercium warga setempat sejak 1,5 bulan yang lalu, saat truk yang diduga mengangkut limbah menurunkan muatannya di lahan milik SL.
“Sebelum Ramadhan sudah ada truk yang menaruh muatan disitu. Sepertinya limbah bangkai unggas,”
YD menyebutkan, dalam lahan bekas galian-c ini terdapat 3 titik yang diduga menjadi tempat pembuangan limbah.
“Luasnya tidak sampai seperti lapangan bola,” jelasnya.
Bahkan, lanjut YD memaparkan, volume di 3 kubangan pembuangan dengan kedalaman 15 meter ini sudah penuh dan meluber ke sungai.
“Kedalamannya sekitar 10-15 meter, genanganya sudah berwarna hitam dan baunya sangat menyengat,” paparnya.
“Kalau keterangan supir truk, limbah ini berasal dari kemlagi,” tukas YD.
Sementara itu, penjaga lokasi membantah jika muatan yang dibongkar di lahan milik SL ini merupakan pupuk. “Bukan limbah, itu pupuk,” ucapnya singkat. (Diy)