BeritaJawa Timur

Bocah SD di Pasuruan Tewas Dipukul Pecok oleh Tetangga ODGJ, Pelaku Depresi dan Menganggur

Polisi olah TKP pembunuhan bocah SD di Pasuruan
Polisi memasang garis polisi di lokasi pembunuhan bocah SD di Pasuruan, pelaku diduga ODGJ memukul korban dengan pecok.

Pasuruan, LenteraInspiratif.id  – Warga Desa Sambisirah, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dibuat geger setelah seorang bocah kelas 1 SD berinisial MHM ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Sabtu siang (9/8/2025).

 

Korban ditemukan dengan luka parah di bagian kepala, diduga akibat pukulan benda tumpul. Polisi mengidentifikasi pelaku sebagai M. Afandi, tetangga korban yang rumahnya hanya berjarak sekitar 10 meter dari lokasi kejadian.

 

Kapolsek Wonorejo AKP Sugiyanto mengatakan pelaku diduga mengalami gangguan jiwa. “Pelakunya orang stres (ODGJ),” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).

 

Kronologi Kejadian

 

Kasi Humas Polres Pasuruan Iptu Joko Suseno menjelaskan, peristiwa terjadi saat korban berada di depan rumahnya. Pelaku datang sambil membawa pecok – alat pertanian berupa ganco atau kapak bergagang kayu.

 

Tanpa banyak bicara, pelaku langsung memukul kepala korban. Pukulan keras itu membuat korban tersungkur, darah mengucur deras membasahi lantai depan rumah.

 

“Pelaku memukul ke arah kepala korban hingga tersungkur. Korban mengalami luka berat di kepala dan meninggal di lokasi,” kata Joko.

 

Warga yang melihat kejadian langsung berteriak minta tolong. Polisi yang datang ke lokasi segera mengamankan pelaku beserta barang bukti pecok yang terbuat dari besi dengan gagang kayu.

 

Kondisi Pelaku

 

Kepala Desa Sambisirah, Abdur Rohim, mengungkapkan, Afandi mengalami depresi dalam beberapa bulan terakhir. Ia sudah lama menganggur dan pisah ranjang dengan istrinya sejak Idulfitri lalu.

 

“Istrinya tinggal di Desa Pukul, Kecamatan Kraton. Sejak pulang ke rumah orang tuanya, mereka tidak lagi tinggal serumah. Dari pernikahan itu, Afandi tidak punya anak,” jelas Abdur.

 

Menurut Abdur, sebelum kejadian, pelaku jarang bersosialisasi dan kerap terlihat murung. Warga setempat juga mengetahui bahwa pelaku pernah memiliki riwayat masalah mental.

 

Penyelidikan Berlanjut

 

Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi dan mendalami kondisi kejiwaan pelaku. Jika terbukti mengalami gangguan jiwa berat, proses hukum akan mempertimbangkan pemeriksaan medis lanjutan.

 

Sementara jenazah korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum et repertum. Keluarga korban masih terpukul atas insiden yang terjadi mendadak tersebut.

 

“Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan motif. Semua barang bukti sudah kami amankan,” pungkas Joko.

Exit mobile version