Jawa TimurPeristiwa

Banjir di Tempuran Mojokerto Mulai Surut, Puluhan Hektare Sawah dan Fasilitas Umum Terdampak

Banjir Tempuran

Mojokerto, LenteraInspiratif.id – Banjir akibat luapan Sungai Avour Jombok di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, kini mulai surut setelah sempat merendam puluhan hektare lahan pertanian dan sejumlah fasilitas umum.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, melaporkan bahwa kondisi banjir di hari kedua menunjukkan tren air yang mulai menurun.

“Pagi ini, sekitar pukul 06.30 WIB, air sudah mulai surut secara perlahan,” ungkap Abdul Khakim pada Jumat (24/1/2025).

Banjir melanda Desa Tempuran pada Kamis (23/1/2025) akibat hujan deras dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Mojokerto dan Jombang pada Rabu malam (22/1/2025). Akibatnya, debit air Sungai Avour Jombok meningkat drastis. Selain itu, kerusakan pada klep irigasi persawahan memperparah kondisi, sehingga air meluap ke pemukiman warga dan area pertanian.

Ketinggian air di pemukiman dilaporkan berkisar antara 10 hingga 20 cm, sementara di area pertanian mencapai 15 hingga 30 cm. Secara keseluruhan, banjir ini berdampak pada 97 hektare lahan pertanian. Di Dusun Bekucuk, sebanyak 60 hektare sawah tanaman padi dan 7 hektare tanaman tebu terendam. Sementara itu, di Desa Tempuran, 15 hektare sawah padi dan 15 hektare sawah tebu juga terdampak.

Tidak hanya area pertanian, sejumlah fasilitas umum turut terendam air, termasuk halaman SDN Tempuran, tempat ibadah, dan balai desa, dengan ketinggian air mencapai 15 hingga 30 cm.

Pihak BPBD Kabupaten Mojokerto terus memantau kondisi banjir di wilayah terdampak sambil melakukan upaya penanganan dan penanggulangan untuk meminimalisir dampak lebih lanjut.

Exit mobile version