Jawa TimurPeristiwa

Aksi Tolak Tambang, Warga Blitar Bentang Banner Hingga Gerunduk Kantor Desa

Aksi protes tambang
Aksi protes tambang

Lenterainspiratif.id | Blitar – Aktifitas pertambangan yang berada di Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar membuat warga resah. Pasalnya suara bising keluar-masuk truk pengangkut pasir dan akses jalan juga banyak yang rusak.

Menurut pengakuan warga penambangan pasir di sepanjang sungai aliran lahar Gunung Kelud ini sudah ada sejak lama. Namun ketidaknyamanan itu mereka kesampingkan. Sebab, sebagian warga juga menggantungkan hidup dari penambangan.

Konflik itu timbul saat seorang warga RT 5 RW 8 menjual pasir di lahan pekarangannya. Padahal, warga setempat sudah membuat konsensus bersama, bahwa aktivitas penambangan tidak boleh dilakukan di areal permukiman.

“Kami itu sudah lama sepakat, pokok tambang di tanah yang kena pajak enggak boleh. Lha ini ada warga mulai menjual pasir di lahannya yang kena pajak. Kalau dibiarkan iso mrantak (melebar) ke permukiman,” kata warga setempat, Endang Wikanti, Minggu (22/5/2022).

Warga yang melayangkan aksi protes kemudian membentang banner yang di pasang di area tambang dekat permukiman. Karena hal itu diabaikan penambang warga pun akhirnya berbondong-bondong demo ke kantor desa setempat.

“Iya warga 2 hari lalu memang ke kantor desa. Karena mereka protes, penambangan di tanah pemajakan langsung dihentikan,” jawab Kepala Desa Kedawung Abdul Rahman.

Dalam aksinya ini, warga meminta agar penambang, memberikan kontribusi untuk perbaikan jalan dan membenahi pipa saluran air bersih bagi warga.

Menurut warga aktivitas penambangan membuat debit air sumur warga makin mengecil, bahkan mengering.

Polres Blitar Kota juga menurunkan anggotanya ke lokasi. Pihaknya menegaskan akan menghentikan aktivitas penambangan pasir tersebut dan mengamankan alat berat yang berada di lokasi.

“Kami amankan peralatan para penambang liar ini. Kemudian kami mediasi untuk ganti rugi di penambangan pasir di atas tanah pemajakan itu. Proses hukum masih berjalan karena tim dari Polda Jatim yang menanganinya. Kami hanya melakukan pendampingan,” pungkas Kapolres Blitar Kota, AKBP Argo Wiyono. (Ji)

Exit mobile version